Kesehatan

Mengenal diseksi aorta, deteksi dini dan juga cara penanganannya

60
×

Mengenal diseksi aorta, deteksi dini dan juga cara penanganannya

Sebarkan artikel ini
Mengenal diseksi aorta, deteksi dini serta juga cara penanganannya

DKI Jakarta – Diseksi aorta atau robeknya salah satu lapisan pada pembuluh darah besar (pembuluh darah aorta) merupakan situasi kritis yang memerlukan deteksi dini dan juga penanganan medis sesegera mungkin.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, namun terdapat beberapa unsur yang tersebut dapat meningkatkan aspek risiko diseksi aorta seperti tekanan darah tinggi, riwayat keluarga dengan diseksi aorta, kebiasaan merokok, kelainan katup jantung, serta lansia.

“Penting bagi kita untuk setiap saat menyimpan fungsi jantung khususnya aorta untuk menghindari terjadinya penyakit komplikasi akibat gangguan jiwa yang dimaksud sanggup dialami,” kata dr. Dicky Aligheri, Sp.BTKV (K), FIHA, FICA, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam Lippo Village Karawaci di siaran pers, Jumat.

Ia berikutnya menjelaskan beberapa unsur yang dimaksud dapat menyebabkan terjadinya diseksi aorta antara lain hipertensi, penyakit arteri koroner, kelainan kongenital atau genetik, cedera atau trauma, penyelenggaraan obat terlarang hingga imbas aktivitas angkat beban.

Gejala juga diagnosa

Beberapa gejala yang tersebut kemungkinan besar muncul terkait diseksi aorta antara lain, nyeri dada hebat, nyeri punggung, sesak napas, nyeri perut, kelumpuhan ekstremitas serta beberapa gejala non spesifik semisal pucat, berkeringat, atau mual.

dr Dicky menjelaskan terdapat beberapa metode diagnosis untuk mengidentifikasi diseksi aorta yakni pemeriksaan riwayat klinis lalu pemeriksaan fisik, CT scan, MRI hingga ekokardiografi.

"Diagnosis diseksi aorta melibatkan evaluasi medis yang digunakan mendalam serta detail untuk membantu mengonfirmasi keadaan pasien," kata dr Dicky.

Setelah diagnosis dilakukan, langkah selanjutnya adalah segera mengambil tindakan untuk memberikan perawatan yang dimaksud diperlukan serta menghindari komplikasi yang lebih lanjut lanjut. Berikut ini adalah beberapa jenis pilihan tindakan yang dimaksud dapat dilakukan:

1. Minimal Invasif

EVAR (Endovascular Aneurysm Repair) dan TEVAR (Thoracic Endovascular Aneurysm Repair) adalah prosedur perbaikan pada diseksi aorta juga aneurisma aorta (pelebaran atau pembengkakan aorta) melalui metode bedah endovaskular.

Kedua prosedur yang disebutkan dapat digunakan untuk mengatasi diseksi aorta aneurisma aorta abdomen (EVAR) atau aneurisma aorta toraks (TEVAR).

EVAR merupakan tindakan bedah endovaskular yang dimaksud dijalankan untuk mengobati diseksi aorta juga aneurisma aorta abdomen.

“Dalam prosedur ini, kateter yang dimaksud dilengkapi dengan stent graft (semacam tabung yang digunakan dapat menguatkan dinding aorta) dimasukkan melalui arteri dalam pangkal paha pasien,” kata dr Dicky.

Stent graft ditempatkan di di aorta untuk menggantikan, melapisi, lalu menguatkan bagian diseksi atau aneurisma yang dimaksud melemah. Hal itu membantu menjaga dari mulainya aneurisma juga melakukan penutupan robekan diseksi juga mengempiskan risiko komplikasi yang dapat terjadi.

Sementara itu, TEVAR digunakan untuk mengobati diseksi aorta dan juga aneurisma aorta toraks, yaitu pelebaran atau pembengkakan pada aorta bagian dada.

“Prosedur ini mirip dengan EVAR, namun stent graft ditempatkan dalam di aorta di dalam area toraks, tepat di dalam menghadapi diafragma. Hal ini membantu mengisolasi kemudian menguatkan bagian aneurisma lalu menghindari pecah atau robekan lebih tinggi lanjut dan juga menghentikan robekan diseksi,” ujar dr Dicky.

Kelebihan utama dari EVAR serta TEVAR adalah bahwa prosedur itu direalisasikan dengan metode bedah endovaskular, sehingga pembedahan terbuka yang dimaksud lebih lanjut invasif dapat dihindari. Dalam beberapa tindakan hukum mampu menghasilkan kembali masa penyembuhan yang tersebut lebih lanjut cepat, risiko infeksi yang lebih tinggi rendah, juga waktu pemulihan yang lebih besar singkat bagi pasien

Namun, penting untuk dicatat bahwa EVAR juga TEVAR kemungkinan besar tiada cocok untuk semua pasien dengan diseksi aorta dan juga aneurisma aorta. Setiap tindakan hukum akan dievaluasi secara individual oleh grup medis untuk menentukan apakah intervensi endovaskular dapat bermetamorfosis menjadi pilihan tepat berdasarkan ukuran serta karakteristik aneurisma, juga faktor-faktor lain seperti riwayat medis dan juga kesejahteraan keseluruhan pasien.

2. Open Heart Surgery

Diseksi aorta dan juga aneurisma aorta juga dapat diselesaikan dengan open heart surgery yang dikenal Operasi Bentall. Bentall adalah bedah jantung kompleks untuk mengganti katup aorta dan juga menggantikan sebagian aorta yang digunakan melemah atau aneurisma.

Proses operasi Bentall melibatkan beberapa langkah, yakni pemotongan aorta, pengangkatan katup aorta, pemasangan katup buatan, serta pemasangan graft aorta.

Operasi Bentall biasanya dikerjakan pada pasien dengan diseksi aorta lalu aneurisma aorta yang digunakan mengalami kecacatan signifikan atau penyakit katup aortik yang digunakan parah.

Tujuan dari operasi Bentall adalah untuk memulihkan fungsi normal dari aorta serta katup aorta, juga mengurangi meletusnya aneurisma serta komplikasi seriusnya.

Operasi ini miliki factor risiko seperti infeksi, pendarahan hingga gangguan mental irama jantung. Keputusan untuk menjalani operasi harus dibahas lalu diputuskan dengan dengan dokter spesialis yang mana berpengalaman.

Selain Bentall, operasi penggantian aorta merupakan salah satu opsi dari tindakan open heart surgery. Apabila katup aorta dinilai masih baik, maka cukup mengganti pembuluh darah aorta semata seperti Hemiarch dan Total Arch.

Saat ini belum sejumlah sarana medis yang mana dapat menangani tindakan hukum aorta. Namun, dengan kelompok medis yang terlatih serta profesional juga didukung oleh teknologi canggih, RS Siloam Lippo Village Karawaci berhasil berubah jadi salah satu rumah sakit ke Tanah Air yang mana dapat menangani perkara pembuluh darah aorta melalui tindakan minimal invasif atau operasi jantung terbuka guna mempercepat penyembuhan.

"Dalam dua tahun terakhir, kami telah lama berhasil menangani total 27 pasien dengan permasalahan pembuluh darah aorta yang memercayakan pengobatannya ke RS Siloam Lippo Village Karawaci,” pungkas dr Dicky.

Artikel ini disadur dari Mengenal diseksi aorta, deteksi dini dan cara penanganannya