Teknologi

Membiarkan Laptop Mengisi Daya Baterai pada Waktu Lama, Amankah?

64
×

Membiarkan Laptop Mengisi Daya Baterai pada Waktu Lama, Amankah?

Sebarkan artikel ini
Membiarkan Laptop Mengisi Daya Baterai pada Waktu Lama, Amankah?

JAKARTA – Kebiasaan mengisi daya akumulator laptop pada waktu lama walau bukan terpakai masih berubah menjadi pertanyaan dari sisi keamanan. Kebiasaan itu muncul biasanya tak sengaja sebab mobilitas.

Namun, ketika tidak ada bepergian, kemungkinan besar laptop terus-menerus dicolokkan ke pengisi daya. Lantas apakah aman membiarkan laptop tetap terhubung sepanjang waktu? Hal ini adalah pertanyaan sederhana, namun jawabannya bisa jadi jadi cukup rumit dikarenakan rumitnya kimia elemen penyimpan daya laptop.

Laman Pocket Lint melansir, Hari Sabtu (27/4/2024), dari sudut pandang keamanan fisik, sangat aman untuk membiarkan laptop terus terhubung dengan listrik setiap ketika lantaran hampir tak ada risiko kebakaran.

Laptop modern mempunyai kontrol voltase yang mana terpasang ke pada perangkat mendeteksi pada waktu penyimpan daya telah penuh juga berhenti mengisi daya meskipun pengisi daya tersambung. Mekanisme ini jarang gagal, dan juga laptop mempunyai mekanisme keamanan yang dimaksud memutuskan sambungannya sebelum kehancuran terjadi.

Namun, ini semua mengasumsikan bahwa pengisi daya itu sendiri lalu soket yang mana terhubung dengannya berada pada keadaan sempurna. Korsleting pada stopkontak listrik dapat menyebabkan kebakaran, namun hal yang disebutkan tidaklah hanya sekali berlaku pada pengisian daya laptop.

Baterai litium-ion mengandung beraneka zat berbahaya. Jika status pengisian daya penyimpan daya terlalu rendah atau terlalu tinggi, penyimpan daya dapat rusak tambahan cepat. Seiring bertambahnya usia baterai, penyimpan daya tiada lagi dapat terisi penuh. Hal ini tidak ada akan menyebabkan laptop meledak, namun mungkin saja menyebabkan elemen penyimpan daya laptop tampak seperti tidaklah terisi penuh seperti biasanya.

Membiarkan daya akumulator terlalu rendah atau terlalu lebih tinggi juga dapat menyebabkan elemen penyimpan daya lebih banyak cepat rusak. Ketakutan lainnya terkait panas. Baterai litium-ion akan habis seiring waktu meskipun perangkat dimatikan. Hal ini berarti sel terisi hampir sepanjang waktu, sehingga menciptakan panas. Panas serta pengisian daya yang digunakan membesar atau rendah juga dapat menyebabkan sel rusak sebelum waktunya, sehingga mengakibatkan hilangnya kapasitas pengisian daya di jangka panjang.

Lagi pula, setiap penyimpan daya litium yang tersebut pernah diproduksi memiliki jumlah agregat daya yang mana terbatas sebelum tidaklah dapat lagi mengisi daya. Membiarkan akumulator kekal hidup akan menyebabkan siklus pengisian tambahan yang mana tidaklah diperlukan akibat akumulator mati. Hal ini semakin mengempiskan masa pakai baterai.

Jadi meninggalkan laptop dalam pengisi daya menjadi masalah. Laptop bukan akan terbakar atau rusak di waktu singkat. Namun, penyimpan daya akan terdegradasi jarak jauh lebih banyak cepat dibandingkan jikalau menggunakannya sesekali tanpa daya AC, dan juga penyimpan daya akan habis tambahan cepat dari yang mana diperkirakan.

Cara memeriksa kesehatan akumulator laptop

Ada beberapa cara untuk memeriksa keseimbangan akumulator di komputer Windows serta macOS.

Mac

1. Klik tombol menu Apple serta pilih Pengetahuan Sistem.

Artikel ini disadur dari Membiarkan Laptop Mengisi Daya Baterai dalam Waktu Lama, Amankah?