Teknologi

Manfaatkan Potensial Teknologi AI agar Kecerdasan Buatan Tak Menjadi Ancaman

86
×

Manfaatkan Potensial Teknologi AI agar Kecerdasan Buatan Tak Menjadi Ancaman

Sebarkan artikel ini
Manfaatkan Berpotensi Teknologi Kecerdasan Buatan agar Kecerdasan Buatan Tak Menjadi Ancaman

LONDON Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan mengancam pekerjaan yang dimaksud membutuhkan keterampilan rendah. Sebab, pekerjaan dengan keterampilan rendah sanggup tergantikan oleh otomatisasi teknologi, misalnya robot.

Laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl yang digunakan baru-baru ini dirilis mengungkapkan bahwa 69% perusahaan pada Negara Indonesia tidaklah melakukan penambahan karyawan atau menerapkan pembekuan perekrutan pada tahun 2023, dikarenakan kegelisahan akan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Angka ini lebih lanjut besar dibandingkan rata-rata global sebesar 50%. Di antara perusahaan-perusahaan ini, organisasi besar menyumbang 67% dari pembekuan perekrutan. Industri perbankan, perhotelan, juga farmasi adalah tiga sektor teratas ke Indonesia
yang membekukan perekrutan pekerja pada tahun 2023.

Laporan yang disebutkan juga mengungkapkan bahwa 23% perusahaan ke Indonesi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) pada tahun 2023, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 32%.

Survei Talent Acquisition Insights 2024 yang diadakan oleh Mercer | Mettl direalisasikan terhadap tambahan dari 750 profesional
Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam lebih banyak dari 20 bidang di dalam Indonesia, untuk mengungkap wawasan tentang tren perekrutan
yang akan membentuk strategi masa depan bagi perusahaan.

Kecerdasan buatan (AI) lalu rekrutmen berbasis keterampilan menjadi perhatian utama bagi para pemimpin SDM Laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl mengungkapkan bahwa 75% perusahaan dalam Indonesi memandang kemahiran Teknologi AI sebagai keterampilan yang tidak ada terpisahkan.

Pengaruh Teknologi AI lalu otomatisasi terhadap peran pekerjaan di dalam beraneka lapangan usaha diperkirakan akan terus berlanjut. Misalnya, para pemimpin SDM percaya bahwa pekerjaan seperti pemasaran email (60%) lalu eksekutif layanan pelanggan (48%) mempunyai risiko
tertinggi untuk berubah menjadi usang lalu kemungkinan besar akan digantikan oleh AI. Di sisi lain, permintaan akan peran
pekerjaan yang berpusat pada AI, seperti ilmuwan data juga pembuat konten AI, diperkirakan akan meningkat.

“Menerapkan praktik perekrutan berbasis keterampilan sangat penting bagi perusahaan akibat hal ini dapat meningkatkan pengambilalihan talenta, merancang kelompok talenta yang dimaksud lebih lanjut berkelanjutan dan juga beragam.Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi
AI untuk memperkaya talenta merekan dan juga membentuk grup yang dimaksud berkinerja tinggi.” tutur Isdar Marwan, Director of Career Services, Mercer Indonesia

.
Astrid Suryapranata, Market Leader, Mercer Indonesia, menekankan pentingnya memadukan teknologi dengan praktik
yang berpusat pada manusia.

“Seiring dengan peralihan lanskap pengambilalihan talenta yang dimaksud menuju perekrutan berbasis keterampilan, mengutamakan kompetensi tertentu seperti kemahiran Kecerdasan Buatan akan berubah menjadi hal yang dimaksud sangat penting.” tutup Astrid

Artikel ini disadur dari Manfaatkan Potensi AI agar Kecerdasan Buatan Tak Menjadi Ancaman