JAKARTA – Aplikasi komputer Agrimate karya empat pelajar UNIKOM berhasil berubah menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024 tingkat dunia. Selanjutnya merekan akan bersaing dengan 19 semifinalis lain dari berubah-ubah negara seperti Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, serta China.
Di turnamen ini, Tanah Air berubah menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara. Microsoft Imagine Cup 2024 sendiri merupakan kompetisi teknologi tahunan global yang digunakan untuk menghargai kegigihan lalu kreativitas pelajar dari seluruh dunia, yang dimaksud ingin mendirikan startup dengan teknologi AI.
Agrimate merupakan program multiplatform berbasis Microsoft Azure yang tersebut menawarkan solusi untuk membantu petani mengatasi tantangan di setiap langkah pertanian. Ide perangkat lunak ini lahir dari kegelisahan petani-petani Indonesi pada menghadapi beragam rintangan pada setiap musim tanam, mulai dari tahap pra-tanam hingga pasca-panen.
Misalnya saja, tantangan mendapatkan pendanaan sebelum masa tanam, khususnya bagi petani skala kecil yang digunakan merupakan 72,1% dari total petani pada Indonesia. Ada pula tantangan menghadapi serangan hama selama masa tanam, serta penetapan nilai tukar yang mana sesuai untuk jualan hasil panen selama pasca-panen.
“Agrimate adalah teman bertani yang mana tidak sekadar tagline belaka. Ini adalah merupakan cara kami membantu para petani Indonesia, tulang punggung bangsa ini, untuk meningkatkan taraf hidup mereka itu melalui peningkatan produktivitas dan juga kesuksesan ekonomi,” kata Adinda Regita Afifah Cahyani, pelajar tahun ketiga UNIKOM yang dimaksud merupakan anggota regu Agricode, melalui siaran pers.
Memanfaatkan layanan seperti Azure Machine Learning juga Azure Perusahaan AI Terbuka Service, kapabilitas Artificial Intelligence generatif ke Agrimate memungkinkan petani untuk memperkirakan kesesuaian jenis lahan dengan komoditas yang ditanam, mendeteksi penyakit vegetasi secara dini, kemudian merekomendasikan teknik pertanian yang mana presisi, secara sederhana. Petani cukup menggungah foto komoditas atau memasukkan data komoditas merek ke ciri Agrimate yang sesuai, kemudian Agrimate akan segera merespons.
Kemampuan ini dimungkinkan melalui pemanfaatan data lahan petani yang digunakan diperoleh aplikasi mobile Agrimate dari perangkat Internet of Things fisik, dengan didukung oleh berubah-ubah solusi Microsoft Azure. Sejauh ini, integrasi yang disebutkan memungkinkan layanan deteksi penyakit Agrimate mencapai tingkat akurasi 95,5% serta ciri prediksi tarif bursa mencapai 90,2%. Untuk meningkatkan ketepatan ciri prediksi, regu Agricode pun melatih large language model Agrimate menggunakan data dari pemerintah yang tersebut tersedia untuk publik, kemudian data yang tersebut bersumber dari perusahaan data science terkemuka.
Solusi Agrimate sudah berhasil diujicobakan pada dua komoditas utama, yaitu cabai kemudian bawang merah, ke dua kecamatan yang tersebut berbeda dalam Garut, kota yang tersebut dikenal dengan panen raya bawang merahnya. Dari tahap validasi permasalahan awal hingga tahap pengujian serta pelatihan petani yang tersebut komprehensif, tambahan dari 100 petani di kedua kecamatan yang dimaksud telah dilakukan merasakan faedah segera dari Agrimate. Ke depannya, Agricode berupaya untuk memperluas penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih besar sejumlah komunitas petani yang tersebut sebelumnya masih belum tergapai.
“Keberhasilan pasukan Agricode melaju ke putaran semifinal pada turnamen penghargaan global yang digunakan sangat bergengsi ini, membuktikan bahwa masa depan teknologi Indonesia berada ke tangan yang dimaksud tepat,” kata Adam Mukharil Bachtiar, dosen ke CodeLabs UNIKOM yang melatih lalu mendampingi kelompok Agricode.
Di balik layar, perangkat lunak Agrimate dikembangkan oleh empat pelajar jurusan Teknik Informatika UNIKOM: Adinda Regita Afifah Cahyani, Dinar Nur Aziz, Fajar Buana Hidayat, serta Reymunda Alfathur. Selain berlaga ke semifinal Imagine Cup 2024, mereka itu juga telah terjadi meraih merit award dari APICTA – The Asia Pacific ICT Alliance Awards di dalam Hongkong lalu mendapatkan pendanaan awal Agrimate dari kegiatan Hibah Dikti Kemendikbud.
Selain itu, Adinda dan juga Fajar juga sudah ada tak asing dengan panggung internasional, pasca meraih kemenangan di kategori institusi belajar pada Imagine Cup 2023 tingkat Asia, dengan aplikasi mobile SnaillyProject.
Artikel ini disadur dari Keren! Aplikasi Karya Anak Bangsa Masuk Semifinal Microsoft Imagine Cup 2024