Otomotif

Citroen e-C3 Tak Diterima Uji Tabrak tapi Dijual ke Indonesia, Ini adalah Penjelasannya

88
×

Citroen e-C3 Tak Diterima Uji Tabrak tapi Dijual ke Indonesia, Ini adalah Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Citroen e-C3 Tak Diterima Uji Tabrak tapi Dijual ke Indonesia, Ini adalah adalah Penjelasannya

JAKARTA – Mobil listrik dengan syarat Prancis, Citroen e-C3 telah dilakukan resmi dijual pada Indonesia. Kendaraan ramah lingkungan ini dipasarkan dengan nilai Rp300 jutaan. Meski memiliki banyak kelebihan, namun hasil uji tabrak mobil ini kurang memuaskan.

Sebagai informasi, Global NCAP (New Car Assesment Programme) telah dilakukan melakukan uji tabrak pada Citroen e-C3. Hasilnya, mobil listrik yang disebutkan gagal memenuhi standar keamanan yang diperlukan untuk keselamatan penumpang.

CEO Citroen Tanah Air Tan Kim Piauw memaparkan bahwa e-C3 telah memenuhi banyak standar yang diperlukan sebelum dijual di dalam Tanah Air. Ia melakukan konfirmasi kondisi yang tersebut telah dilakukan dipenuhi cukup rumit, lantaran keselamatan penumpang berubah menjadi yang mana utama.

“Untuk memenuhi standar keamanan pada Negara Indonesia bukan gampang, pemerintah punya standar keamanan yang dimaksud tinggi. e-C3 kita di dalam Indonesia pertama kita sudah ada comply, jadi kita telah melakukan uji layak jalan dengan Kemenhub,” kata Tan dalam PIK 2, Daerah Tangerang, Banten, Selasa (23/4/2024).

Berdasarkan hasil tes Global NCAP , Citroen e-C3 tak mendapatkan rating bintang untuk keselamatan penumpang dewasa. Sementara untuk proteksi terhadap penumpang anak-anak hanya sekali diganjar satu bintang.

“Kemudian telah melakukan beraneka tes yang mana diadakan pemerintah, dan juga bersyukur hasil tes sudah ada lulus. Jadi pemerintah sudah ada menyatakan mobil kita ini complience terhadap aturan standard keselamatan di dalam Indonesia,” tuturnya.

“Kalau ditanya apakah ini aman? Dari hasil tes kami meyakini sudah ada comply dengan aturan ke Indonesia,” kata Tan.

Dari hasil tes, Global NCAP mencatatkan data walaupun keseluruhan bodi stabil ketika terjadi benturan, tidak ada ada layanan seperti electronic stability control, advanced driver assistance system (ADAS), isofix, side airbag, dan juga knee airbag, mempengaruhi hasil uji tabrak secara keseluruhan.

Alasan Global NCAP memberikan satu bintang pada pengamanan anak oleh sebab itu semua model mobil tidaklah mempunyai sabuk pengaman dalam tiga titik pada semua posisi. Ini adalah menyebabkan dua boneka dummy terbentur interior mobil.

“PSA (grup yang digunakan menaungi Citroen) pernah berubah jadi pemimpin pada hal keselamatan, tetapi sekarang sebagai bagian dari grup Stellantis, pabrikan justru mengalami kegagalan yang tersebut besar,” ucap Alejandro Furas, Sekretaris Jenderal Global NCAP pada penjelasan resmi.

Artikel ini disadur dari Citroen e-C3 Tak Lolos Uji Tabrak tapi Dijual di Indonesia, Ini Penjelasannya