Kesehatan

Awas! Pola Makan Tidak Baik Picu Penyakit Kanker

70
×

Awas! Pola Makan Tidak Baik Picu Penyakit Kanker

Sebarkan artikel ini
Awas! Pola Makan Tidak Baik Picu Penyakit Kanker

JAKARTA – Pola makan yang digunakan buruk sudah dikaitkan dengan risiko neoplasma , juga penyakit umum lainnya. Hal ini berdasarkan penelitian yang digunakan dipimpin oleh Profesor Ashok Venkitaraman kemudian ilmuwan dari National University of Singapore.

“ Kanker disebabkan oleh interaksi antara gen dan juga komponen lingkungan, seperti pola makan, olahraga serta polusi,” kata Profesor Venkitaraman, Direktur CSI Singapura dikutipkan diabetes.co.uk.

“Bagaimana komponen lingkungan meningkatkan risiko neoplasma masih belum jelas, namun penting untuk mengerti akan hubungannya apabila kita ingin mengambil tindakan pencegahan yang dimaksud membantu kita tetap sehat lebih besar lama,” ucapnya lagi.

Pasien dengan risiko lebih tinggi terkena tumor ganas dada atau ovarium akibat mewarisi salinan BRCA2 yang digunakan salah. Para peneliti menemukan bahwa sel-sel mereka sensitif terhadap metilglioksal, unsur kimia yang tercipta saat sel menghasilkan kembali energi dengan memecah glukosa. Mereka menyimpulkan bahwa metilglioksal dapat menyebabkan tanda-tanda peringatan serius dini tumor ganas dengan menyebabkan kesalahan pada DNA.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa pasien dengan kadar metilglioksal yang dimaksud membesar mungkin saja mempunyai risiko tumor ganas yang digunakan lebih tinggi tinggi. Metilglioksal dapat dengan sederhana dideteksi melalui tes darah untuk HbA1C, yang digunakan memiliki kemungkinan digunakan sebagai penanda. Selain itu, kadar metilglioksal yang dimaksud tinggi biasanya dapat dikontrol dengan obat-obatan serta pola makan yang dimaksud baik, sehingga menciptakan jalan bagi tindakan proaktif berjuang melawan timbulnya kanker,” kata Prof Venkitaraman.

Studi yang disebutkan menemukan bahwa tanda-tanda peringatan serius sama yang dimaksud menunjukkan risiko besar terkena neoplasma dapat muncul pada orang-orang yang tersebut tiada mewarisi salinan BRCA2 yang mana salah, tetapi mengalami tingkat metilglioksal yang dimaksud lebih lanjut lebih tinggi dari biasanya lantaran kondisi yang digunakan berhubungan dengan obesitas atau pola makan yang dimaksud buruk, seperti diabetes.

Penulis pertama studi tersebut, Dr Li Ren Kong, menambahkan perihal penelitian, dalam mana bertujuan untuk mengerti akan faktor-faktor apa yang digunakan meningkatkan risiko keluarga rentan terhadap kanker, namun akhirnya menemukan mekanisme yang digunakan lebih banyak di yang tersebut menghubungkan jalur konsumsi energi penting dengan perkembangan kanker.

“Temuan ini meningkatkan kesadaran akan dampak pola makan dan juga pengendalian berat badan pada pengelolaan risiko kanker,” ujar dia.

Temuan dari regu bahwa beberapa gen pencegah neoplasma dapat dinonaktifkan sementara oleh metilglioksal menunjukkan bahwa pola makan buruk yang dimaksud terus-menerus atau diabetes yang tersebut tiada terkontrol dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.

Tim ini bertujuan untuk melanjutkan studinya guna mengeksplorasi mekanisme baru yang mendasari hubungan yang diidentifikasi oleh penelitian yang dimaksud untuk menciptakan pendekatan yang digunakan lebih lanjut baik pada menghindari atau menunda perkembangan kanker, kemudian untuk menafsirkan apakah kelainan metabolisme mempengaruhi risiko pengembangan tumor ganas pada Singapura kemudian negara-negara Asia lainnya.

Artikel ini disadur dari Awas! Pola Makan Buruk Picu Penyakit Kanker