Ibukota – Setelah beberapa kali ditolak, Apple akhirnya menyetujui peluncuran perangkat lunak marketplace pihak ketiga dari pembuat Fortnite, Epic Games, pada Uni Eropa, demikian seperti disitir dari TechCrunch, Hari Jumat (5/7) waktu setempat.
Sebagai bagian dari ketentuan yang mana diizinkan oleh Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa, Epic mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka berencana untuk mengakibatkan kembali toko digital lalu game andalannya, Fortnite, ke iOS di dalam Eropa.
Namun, pada Hari Jumat (5/7), Epic Games mengungkapkan melalui X (sebelumnya Twitter) bahwa Apple sudah dua kali menolak pengajuan merek akibat cemas bahwa Toko Permainan merek terlalu mirip dengan App Store Apple.
Epic kemudian mengutarakan bahwa merekan akan menyebabkan permasalahan ini ke regulator Eropa untuk ditinjau.
Pada hari yang tersebut sama, Apple menyetujui aplikasi mobile marketplace pihak ketiga yang dimaksud dengan asal bahwa Epic Games akan melakukan perbaikan yang diperlukan pada pembaruan berikutnya.
Menurut unggahan pada X, Epic Games awalnya mengutarakan bahwa Apple menolak pengajuan merekan sebab detail seperti tempat tombol “Install” untuk game, yang dimaksud dikatakan Apple terlalu mirip dengan tombol “Get” milik mereka.
Epic juga menyatakan bahwa penolakan yang disebutkan lantaran label “in-app purchase” yang tersebut terlalu mirip dengan label milik Apple.
Epic berargumen bahwa merek menggunakan konvensi penamaan yang mana sejenis yang mana merupakan standar di dalam toko program populer pada wadah lain.
Organisasi juga mengatakan penolakan yang dimaksud sebagai “sewenang-wenang, menghalangi, lalu melanggar DMA,” dan juga mengungkapkan bahwa mereka sudah membagikan kegelisahan mereka itu dengan Komisi Eropa.
Pada Hari Jumat sore, Apple menyatakan sudah pernah menyetujui program Epic Sweden AB Marketplace tetapi menambahkan bahwa pembuat game yang dimaksud masih penting melakukan perbaikan yang dimaksud diminta Apple.
Sesuai Bagian 2.3 (G) dari perjanjian pengembang Apple, Epic Games setuju untuk tidak ada menciptakan Toko Permainannya terlihat terlalu mirip dengan App Store, kata pembuat iPhone tersebut.
Apple mencatatkan data bahwa Epic umumnya mengikuti pedoman ini, kecuali untuk desain dan juga salinan tombol unduhan. Apple juga menyatakan bahwa perangkat lunak Fortnite dari Epic Games sudah ada disetujui.
Kasus Epic merupakan contoh profil tinggi bagaimana ketatnya Apple di menerapkan aturan baru yang tersebut mengizinkan toko aplikasi mobile pihak ketiga di dalam iOS untuk pertama kalinya.
Penolakan berlebihan juga dapat menghalangi pengembang lain yang dimaksud tertarik untuk mencoba saluran distribusi merek sendiri.
Di bawah aturan baru DMA, Apple diharuskan mengizinkan toko program pihak ketiga ke iPhone dikarenakan raksasa teknologi yang disebutkan dianggap sebagai “penjaga gerbang” pada bawah hukum UE.
Programmer aplikasi mobile juga dapat beralih ke seperangkat aturan DMA baru yang mana memungkinkan merekan menurunkan komisi menghadapi pembelian di perangkat lunak di dalam App Store, meskipun tahapan yang disebutkan masih melibatkan biaya pada bawah bangunan baru yang tersebut rumit yang digunakan menghasilkan pengembang membayar Apple untuk pemakaian teknologinya.
Epic sudah pernah berjuang bertarung dengan Apple selama bertahun-tahun untuk menemukan cara menjangkau pelanggannya ke iPhone tanpa harus membayar komisi menghadapi pembelian di aplikasi.
Korporasi mengakibatkan persoalan hukum ini ke pengadilan pada AS, dalam mana merek akhirnya kalah pada sebagian besar poin, gagal membuktikan bahwa Apple adalah monopolis.
Namun, keluhan Epic yang terus berlanjut menimbulkan Apple sempat menghentikan akun pengembang pembuat game yang dimaksud ke UE, sebelum regulator UE kembali turun tangan. Sejak itu, Epic Games berjanji untuk meluncurkan Fortnite di dalam iOS dan juga iPad di dalam UE kemudian menyebabkan Toko Permainannya ke pasar.
Artikel ini disadur dari Apple setujui aplikasi marketplace Epic Games di Eropa