MOSKOW – Pernyataan bantuan Amerika Serikat (AS) sebesar USD61 miliar untuk negara Ukraina tidak ada akan menyebabkan banyak inovasi di medan perang, menurut juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Negeri Paman Sam menyetujui paket bantuan luar negeri senilai USD95 miliar, hampir dua pertiganya akan digunakan untuk program-program yang tersebut berkaitan dengan Ukraina. Namun Kremlin tiada tampak gelisah sedikit pun.
“Pada dasarnya, hal ini tidaklah akan mengubah situasi dalam medan perang,” tegas Peskov untuk wartawan, Hari Senin (22/4/2024).
Mengacu pada kemajuan Rusia pada lini depan, Peskov mengatakan, “Dinamika konflik pada saat ini benar-benar jelas bagi semua orang, juga uang dan juga senjata yang mana akan dialokasikan Amerika Serikat ke negara Ukraina bukan akan mengakibatkan inovasi di dinamika ini.”
“Hal ini akan menyebabkan penderita baru di dalam kalangan warga Ukraina, lebih banyak banyak lagi warga negeri Ukraina yang mana akan meninggal, negeri Ukraina akan menderita kerugian besar,” tegas juru bicara kepresidenan Rusia.
Terlebih lagi, menurut dia, sebagian besar dana bantuan seharusnya kekal berada ke Amerika, dengan satu atau lain cara.
Gedung Putih sendiri menyatakan hal ini untuk Kongres sebagai salah satu nilai jual, dengan menyatakan paket yang disebutkan merupakan stimulus untuk kompleks lapangan usaha militer dan juga basis manufaktur AS.
“Pada prinsipnya, bukan ada yang dimaksud berubah,” ujar Peskov, sambil menekankan Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia sepenuhnya mengharapkan anggota parlemen Negeri Paman Sam memberikan kata-kata seperti yang tersebut mereka itu lakukan.
Menanggapi pemungutan pengumuman pada Sabtu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan Negeri Paman Sam menggunakan warga tanah Ukraina sebagai “umpan meriam” kemudian berharap mempertahankan Kiev di dukungan keberadaan sampai pasca pemilihan umum presiden bulan November.
Artikel ini disadur dari Rusia: Paket Bantuan Baru AS Hanya akan Bunuh Lebih Banyak Warga Ukraina