AMSTERDAM – Theo adalah robot seukuran mobil berwarna putih, yang mana dibekali teknologi membesar baru di pertempuran menghadapi penyakit vegetasi dalam kebun tulip, ketika bunga-bunga itu bermekaran ke pada warna-warni musim semi.
Robot itu mondar-mandir memeriksa kesegaran baris demi baris tulip “goudstuk” berwarna warna kekuningan serta merah, dan, apabila perlu, membunuh tumbuhan yang digunakan terdeteksi berpenyakit untuk mengurangi penyebaran virus tulip.
Tanaman yang tersebut tertutup kemudian dipisahkan dari tumbuhan yang sehat dalam gudang penyortiran pasca dipanen.
Virus mengerdilkan perkembangan dan juga perkembangan tanaman, sehingga memproduksi bunga tulip meningkat tambahan kecil kemudian lebih besar lemah. Virus itu juga melemah umbi tulip itu sendiri serta pada akhirnya menghasilkan mereka tidaklah mampu berbunga.
“Di setiap kebun tulip, pasti ada berapa persennya yang tersebut sakit, lalu setiap tahun tulip-tulip itu harus dicabut untuk menghindari tulip yang mana sakit menulari tulip yang digunakan sehat. Dan sekarang ini kita sudah ada punya robot ini. Robot yang mana sungguh luar biasa. Dia bisa saja mengerjakannya sepanjang hari, sepanjang malam, sepanjang akhir pekan. Dia tidaklah pernah beristirahat. Ia pun melakukannya secara lebih besar baik daripada tenaga manusia.” tutur Allan Visser, petani tulip generasi ketiga yang menggunakan robot Artificial Intelligence seperti dilansir dari Daily Mail.
Robot itu menggerakkan mengikuti jalur ulat melintasi kebun dengan kecepatan satu kilometer per jam untuk memburu garis-garis merah pada daun tulip yang digunakan terinfeksi penyakit.
Erik de Jong dari H2L Robotics, perusahaan yang tersebut menyebabkan robot itu, mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan membantu merekan mengidentifikasi bunga yang tersebut sakit serta secara presisi menunjuk bunga yang wajib dihancurkan dengan menggunakan titik koordinat.
“Jantung mesin ini adalah pengetahuan yang digunakan kita masukkan ke pada model AI-nya. Pengetahuan itu berasal dari para petani tulip. Jadi, kami menggunakan ilmu para petani tulip. Kami menggabungkannya ke di sebuah model AI, kemudian ke pada mesin ini,” jelasnya.
Artikel ini disadur dari Petani Mulai Gunakan Robot AI untuk Berladang dan Membasmi Hama