JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Nurul Ghufron yang mana melaporkan Albertina Ho ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK bersifat pribadi bukanlah kolektif kolegial pimpinan KPK.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri pasca mengonfirmasi untuk Pimpinan KPK.
“Apa yang mana kemudian disampaikan oleh Pak Nurul Ghufron tentu kapasitasnya sebagai pribadi, sebagai insan KPK,” kata Ali ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, hari terakhir pekan (26/4/2024).
“Kami mengonfirmasi juga untuk pimpinan, bahwa itu bukanlah kebijakan pimpinan kolektif kolegial, jadi tidak tindakan lembaga,” sambungnya.
Ali menjelaskan, laporan itu dibuat Ghufron melawan inisiatif pribadi lantaran menemukan dugaan pelanggaran etik.
“Menurut beliau ada dugaan etik maka wajib melaporkan untuk Dewas KPK, akibat memang benar forumnya serta tempatnya ada pada Dewas KPK,” ujarnya.
Juru Bicara bidang Penindakan KPK itu melanjutkan, memohonkan rakyat untuk tiada menghasilkan asumsi pribadi menghadapi dinamika tersebut.
“Kami juga ingin ungkapkan terhadap semua teman-teman menghormati seluruh tahapan yang digunakan ada, bahwa ini adalah dinamika di dalam internal KPK ya, begitu,” ucapnya.
Sekadar informasi, Nurul Ghufron melaporkan Albertina ke Dewas KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang sebagai permintaan Dewas perihal hasil analisis kegiatan keuangan pegawai KPK. Menurutnya, hal yang disebutkan ke luar kewenangan Dewas sebagai pengawas KPK.
Sementara itu, Ghufron pada waktu ini bermetamorfosis menjadi pihak terlapor terkait dugaan penyalahgunaan wewenang terkait mutasi ke Kementerian Pertanian. Setelah melakukan klarifikasi, Dewas menyebutkan sidang etik terhadap Ghufron akan dijalankan Kamis 2 Mei 2024.
Artikel ini disadur dari KPK Sebut Nurul Ghufron Laporkan Albertina ke Dewas Sifatnya Pribadi