Internasional

tanah Israel Minta Warga Wilayah Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

38
×

tanah Israel Minta Warga Wilayah Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

Sebarkan artikel ini

Jakarta – PBB pada Selasa, 2 Juli 2024, menyatakan perintah dari Tel Aviv agar warga Daerah Gaza mengevakuasi diri ke beberapa orang area di Khan Younis kemudian Rafah adalah dekrit terbesar di Jalur Wilayah Gaza sejak 1.1 jt jiwa pendatang diminta untuk meninggalkan utara Daerah Gaza pada Oktober 2023. Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Senin, 1 Juli 2024, mengemukakan perintah pemindahan pada sekitar satu pertiga warga Gaza. 

“Sebuah penyelamatan besar-besaran belaka akan menambah penderitaan pada warga sipil juga memacu semakin besar krisis kemanusiaan. Warga Kawasan Gaza dihadapkan pada pilihan yang tersebut mustahil untuk pindah ke wilayah yang mana hampir tak punya ruang atau prasarana umum atau tinggal di dalam area-area, di dalam mana mereka itu tahu ada pertempuran berat sedang berlangsung dalam sana,” kata Dujarric. 

Perang Kawasan Gaza meletup ketika berjalan serangan 7 Oktober 2024 di dalam selatan tanah Israel oleh Hamas, yang mana menewaskan 1.200 pendatang kemudian 250 warga tanah Israel dijadikan sandera. Tentara negara Israel satu di antaranya pada daftar sandera Hamas.    

Menurut Kementerian Kesejahteraan Gaza, serangan balasan tanah Israel sudah menewaskan hampir 38 ribu pendatang . Bukan cuma itu, konflik Kawasan Gaza juga sudah pernah menyebabkan kehancuran besar-besaran terhadap gedung lalu bangunan di sana, yang merupakan tempat tinggal 2.3 jt jiwa warga Gaza. 

Sekjen PBB Antonio Guterres memaparkan delapan bulan penderitaan tanpa henti bagi warga sipil Palestina pada Gaza, kecepatan serta skala pembantaian juga pembunuhan ke Daerah Gaza sudah pernah melampau apa pun selama ia menjabat sebagai Sekjen PBB. Sedikitnya 1,7 jt pendatang – 75 persen dari populasi Wilayah Gaza – sudah mengungsi, bahkan beberapa kali lipat akibat serangan militer Israel.

Di akui Guterres, tak ada tempat yang aman pada Gaza. Kondisinya sangat menyedihkan. Situasi keseimbangan penduduk berada di luar tingkat krisis. Rumah sakit-rumah sakit dalam Wilayah Gaza berubah jadi reruntuhan. 

Persediaan medis serta materi bakar langka atau bahkan bukan ada sejenis sekali. Lebih dari satu jt warga Palestina dalam Kawasan Gaza bukan miliki cukup air minum bersih serta menghadapi tingkat kelaparan yang tersebut parah. Lebih dari 50 ribu anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.

Ironisnya, setidaknya setengah dari seluruh misi bantuan kemanusiaan ditolak, dihambat, atau dibatalkan oleh sebab itu alasan operasional atau keamanan. Sejak serangan terhadap penyeberangan perbatasan Rafah satu bulan lalu, aliran bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi warga Kawasan Gaza – yang dimaksud telah sangat tak memadai – malah anjlok hingga dua pertiga

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di dalam Google News, klik di sini

Artikel ini disadur dari Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan