GAZA – Tim sepak bola kolonial tanah Israel “mengeksekusi” banyak pengungsi, pasien yang dimaksud terluka lalu sakit ke pada Kompleks Medis Nasser.
Kabar itu diungkap Direktur Kantor Industri Media pemerintahan di Gaza, Ismail Al-Thawabta, pada Rabu (24/4/2024).
“Narasi yang digunakan pendudukan tanah Israel untuk mencoba melarikan diri dari kejahatannya dalam Kompleks Medis Nasser hanyalah kebohongan untuk menyesatkan opini publik, lalu ada sejumlah bukti mengenai hal ini,” ungkap Al-Thawabta.
“Beberapa korban yang tersebut teridentifikasi masih hidup pada saat tentara pendudukan menyerbu Kompleks Medis Nasser, kemudian ketika mereka itu pergi, tenaga pemerintah menemukan mereka itu terkubur. Hal ini dibenarkan keluarga para syuhada yang tersebut melakukan kontak dengan kerabat mereka itu sebelum rumah sakit digerebek,” papar dia.
Dia melanjutkan, “Kedalaman kuburan massal yang kami temukan menegaskan kuburan yang disebutkan digali kendaraan besar seperti buldoser kemudian alat berat pendudukan Israel.”
“Tentara pendudukan tanah Israel menyerbu Kompleks Medis Nasser dengan tank, mengancam staf medis, khalayak sakit lalu terluka, tiada memberikan perawatan terhadap mereka, kemudian memaksa merek masuk ke pada satu bangunan tua dan juga sempit,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, “Sembilan dokter serta anggota staf medis dibawa dari Kompleks Medis Nasser ke tujuan yang digunakan tidak ada diketahui, dan juga tentara pendudukan melakukan kejahatan penghilangan paksa terhadap mereka.”
Pada tanggal 7 April, tentara negara Israel mundur dari Khan Yunis, empat bulan pasca melancarkan operasi darat di dalam sana termasuk menyerbu Kompleks Medis Nasser.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq menekankan perlunya melakukan penyelidikan terhadap kuburan massal yang tersebut ditemukan setelahnya pencabutan tentara pendudukan Israel.
Artikel ini disadur dari Israel Eksekusi Ratusan Pasien dan Pengungsi Palestina di Rumah Sakit Nasser
