NEW DELHI – Utama Menteri (PM) India Narendra Modi menuai kecaman dari bermacam pihak lantaran menggunakan narasi anti-Muslim pada pidato kampanyenya pada hari Minggu.
Berbicara dalam hadapan massa pada negara bagian Rajasthan wilayah barat, pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) itu melontarkan pernyataan kontroversial yang mana menggambarkan umat Islam sebagai “penyusup”.
Modi mengungkapkan jikalau partai oposisi utama, Kongres Nasional India, terpilih untuk berkuasa pada akhir pemilihan umum yang mana berlangsung selama beberapa minggu ini, merekan akan mendistribusikan kekayaan secara tak adil.
“Ketika dia berkuasa, mereka itu mengungkapkan umat Islam mempunyai hak pertama melawan sumber daya. Mereka akan menghimpun semua kekayaan Anda lalu mendistribusikannya terhadap dia yang tersebut miliki tambahan sejumlah anak,” kata Modi terhadap massa pendukungnya, seperti dikutipkan dari TIME, Hari Jumat (26/4/2024).
“Apakah menurut Anda uang hasil jerih payah Anda harus diberikan untuk penyusup? Maukah Anda menerima ini?” katanya tentang populasi Muslim India yang berjumlah sekitar 230 jt orang.
Pernyataan yang disebutkan tampaknya merujuk pada kiasan berbahaya yang dimaksud menuduh umat Islam menggusur umat Hindu dengan merancang keluarga besar.
Pidato Modi telah dilakukan dikecam para pemimpin oposisi juga tokoh-tokoh Muslim terkemuka juga memulai kemarahan komunitas Muslim ke bermacam negara.
Pejabat pemungutan kata-kata lokal mengonfirmasi terhadap Al Jazeera bahwa merek sudah pernah menerima dua pengaduan yang dimaksud menyerukan penangguhan juga penangkapan Modi.
Sebagai negara dengan jumlah total penduduk terbesar di dalam dunia, India adalah rumah bagi sekitar 1,44 miliar penduduk. BJP yang dimaksud dipimpin Modi dikritik sebab memandang komunitas Muslim, satu di antaranya pencari suaka juga pengungsi dari Bangladesh dan juga Myanmar, sebagai penduduk luar.
Artikel ini disadur dari Isi Pidato PM India Narendra Modi yang Dicap Ujaran Kebencian terhadap Umat Islam
