Ekonomi Bisnis

Garuda Indonesia Belum Pakai Bandara IKN Saat HUT RI ke-79, Apa Alasannya?

61
×

Garuda Indonesia Belum Pakai Bandara IKN Saat HUT RI ke-79, Apa Alasannya?

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, belum bisa jadi meyakinkan kesiapan bandara Ibu Daerah Perkotaan Nusantra (IKN) dalam Kalimantan Timur menjauhi perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada Agustus mendatang. Dia mengumumkan butuh sejumlah persiapan untuk mendaratkan armada di dalam lapangan udara yang mana belakangan disebut Nusantara Airport tersebut.

“Sejauh ini, yang dimaksud pasti kita akan mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan,” kata Irfan pada waktu ditemui di dalam kompleks DPR, Jakarta, pada Rabu, 3 Juli 2024.

Irfan mengaku masih menanti kabar terbaru ihwal penyelenggaraan bandara very very important person (VVIP) tersebut. Dia juga belum sanggup menjamin seberapa berbagai slot penerbangan kemudian jumlah total pesawat Garuda yang akan melayani rute ke Balikpapan pada kesempatan hari kemerdekaan.

Yang pasti, kata Irfan, jalur penerbangan ke Balikpapan akan datang padat pada 16 Agustus 2024. Sebagian besar tamu undangan upacara kemerdekaan di dalam IKN diperkirakan meninggalkan DKI Jakarta pasca pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo. Setiap tahun, pidato itu disampaikan ke Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara DPR kemudian MPR. “Ada penambahan armada serta jadwal sebagai antisipasi,” tuturnya.

Manajemen Garuda, kata Irfan, sudah ada mengirimkan usulan jadwal penerbangan dari dan juga menuju IKN, menjauhi serta pasca kegiatan HUT Kemerdekaan. Namun, jumlah keseluruhan penumpang yang mana akan berangkat belum final lanyaran mengantisipasi kepastian dari Kementerian Sekretariat Negara juga lembaga pemerintah lainnya.

“Jadi kami sudah ada berikan usulan jadwal penerbangan juga pada waktu ini masih mengawaitu finalisasi jadwal yang digunakan disetujui,” ucap Irfan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan akan mendaftarkan Nusantara Airport untuk International Civil Aviation Organization (ICAO). Bandara itu akan diberi nama kode layaknya bandara penerbangan berjadwal.

“Saya baru dapat nama bandara pada pekan kemarin dari Bapak Presiden. Nanti itu justru bermetamorfosis menjadi dasar kami untuk mendaftarkan Bandara Nusantara Airport secara internasional seperti Soekarno-Hatta dengan kode CGK atau Bandara Kualanamu dengan kode KMO,” kata Budi Karya Sumadi, pada 16 Juni lalu.

Sertifikasi atau pendaftaran Nusantara Airport ke ICAO ditargetkan selesai pada waktu sebulan. Setelah penetapan nama, pemerintah akan mendaftarkan bandara IKN sesuai regulasi internasional.

Artikel ini disadur dari Garuda Indonesia Belum Pakai Bandara IKN Saat HUT RI ke-79, Apa Alasannya?