Jakarta – Dukungan Presiden Joe Biden terhadap negara Israel selama peperangan yang tersebut telah lama berlangsung hampir sembilan bulan di dalam Gaza telah lama menyokong setidaknya sembilan pejabat pemerintahan Amerika Serikat untuk mengundurkan diri, juga beberapa di dalam antaranya menuduh Presiden Amerika Serikat yang disebutkan menghentikan mata terhadap kekejaman Israel pada area kantung Palestina tersebut.
Pemerintahan Biden menyangkal hal ini, dengan menunjuk pada kritiknya terhadap orang yang terluka sipil di Kawasan Gaza dan juga upayanya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong tersebut, pada mana para pejabat kesehatan memaparkan bahwa hampir 38.000 pendatang telah terjadi terbunuh di serangan Israel.
Israel melancarkan serangannya ke Daerah Gaza pasca para pejuang gerakan Hamas menyerbu masuk ke tanah Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 penduduk dan juga menyandera 250 orang, menurut angka-angka dari Israel.
Namun, sejak pada waktu itu, Haaretz mengungkapkan bahwa helikopter dan juga tank-tank tanah Israel sudah membunuh berbagai dari 1.139 tentara lalu warga sipil yang mana diklaim oleh tanah Israel sebagai orang yang terluka tewas dari pihak Perlawanan Palestina.
Berikut adalah para pejabat Negeri Paman Sam yang tersebut mengundurkan diri:
Maryam Hassanein, yang digunakan merupakan Asisten Khusus dalam Departemen Dalam Negeri, berhenti dari pekerjaannya pada Selasa, 2 Juli 2024bi. Ia mengecam kebijakan luar negeri Biden, menggambarkannya sebagai “mendukung genosida” juga merendahkan martabat pendatang Arab dan juga Muslim.
Stacy Gilbert, yang digunakan bertugas ke Biro Kependudukan, Pengungsi dan juga Migrasi Departemen Luar Negeri AS, mengundurkan diri pada akhir Mei. Ia mengutarakan bahwa ia mengundurkan diri lantaran laporan pemerintah untuk Kongres yang digunakan menurutnya keliru menyatakan bahwa negara Israel bukan menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Alexander Smith, orang kontraktor untuk USAID, berhenti pada akhir Mei lalu, dengan tuduhan adanya penyensoran pasca badan bantuan luar negeri Amerika Serikat yang dimaksud membatalkan publikasi presentasinya tentang kematian ibu juga anak di kalangan warga Palestina. Badan yang disebutkan mengemukakan bahwa hal itu tiada melalui tinjauan dan juga persetujuan yang mana tepat.
Pada Mei, Lily Greenberg Call berubah menjadi pemukim Yahudi pertama yang digunakan ditunjuk secara politis untuk mengundurkan diri, pasca menjabat sebagai Asisten Khusus Kepala Staf di dalam Departemen Dalam Negeri. “Sebagai seseorang Yahudi, saya tak bisa saja membantu bencana Gaza,” tulisnya ke Guardian.
Hala Rharrit, pribadi juru bicara berbahasa Arab untuk Departemen Luar Negeri, meninggalkan jabatannya pada April dikarenakan menentang kebijakan Amerika Serikat terhadap Gaza, tulisnya di halaman LinkedIn.
Annelle Sheline mengundurkan diri dari biro hak asasi manusia Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada akhir Maret, juga menulis di dalam sebuah artikel CNN bahwa ia bukan dapat melayani pemerintah yang “membiarkan kekejaman seperti itu”.
Tariq Habash, pribadi warga Amerika keturunan Palestina, berhenti sebagai Asisten Khusus di kantor perencanaan Departemen Pendidikan pada Januari. Ia menyatakan bahwa pemerintahan Biden melakukan penutupan mata terhadap kekejaman di dalam Gaza.
Harrison Mann, orang mayor Angkatan Darat Negeri Paman Sam dan juga pejabat Badan Intelijen Pertahanan, mengundurkan diri pada November sebab kebijakan Daerah Gaza dan juga mengumumkan alasannya pada Mei.
Josh Paul, Direktur biro urusan militer kebijakan pemerintah Departemen Luar Negeri AS, mengundurkan diri pada bulan Oktober sebagai pengunduran diri pertama yang diketahui publik, dengan alasan apa yang tersebut ia gambarkan sebagai “dukungan membabi-buta” Washington untuk Israel.
MIDDLE EAST MONITOR
Artikel ini disadur dari Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza
