KOTA SURABAYA – Sebanyak 5 ribu lebih banyak warga Pusat Kota Surabaya tumplek blek pada halaman Balai Pusat Kota Surabaya, Mingguan (19/5/2024) pagi. Mereka turut berubah menjadi saksi kemeriahan Festival Rujak Uleg 2024 yang mana diselenggarakan pada rangka Hari Jadi Perkotaan Surabaya (HJKS) ke-731.
Serangkaian acara mengawali festival tahunan itu, mulai dari teatrikal Pasar Suroboyo ‘The History of Rujak Cingur’, lomba fashion show Akulturasi Budaya Surabaya, ‘ngulek’ rujak bareng, hingga Lomba Rujak Uleg. Tahun ini, Festival Rujak Uleg mengusung ‘The History of Rujak Cingur’, sehingga konsep serta lokasinya juga berbeda dari tahun sebelumnya.
Biasanya, festival yang setiap saat ditunggu-tunggu setiap tahun ini diselenggarakan ke Jalan Kembang Jepun Kya-Kya pada waktu malam hari. Namun, tahun ini diselenggarakan pada Taman Surya halaman Balai Pusat Kota Surabaya pada pagi hari. Alhasil, warga yang mana penasaran untuk menyaksikan kemudian menikmati kuliner khas Surabaya itu semakin membludak.
Wali Daerah Perkotaan Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan Festival Rujak Uleg 2024 miliki konsep, tema, juga lokasi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya adalah untuk kenyamanan lalu menawan minat komunitas untuk datang menyaksikan festival tersebut.
“Insyaallah tahun depan temanya akan berbeda lagi, dikarenakan kita akan menghasilkan tema yang mana berbeda-beda terus. Seperti adanya teatrikal, yang menceritakan awal mulanya rujak itu seperti apa, ini penting supaya warga tahu sejarahnya rujak uleg,” kata Wali Perkotaan Eri.
Menurutnya, penentuan tema rujak uleg itu disesuaikan dengan penempatan tempat kejadian acara. Misalnya, Festival Rujak Uleg itu diselenggarakan dengan tema Mengenang Perkotaan Lama, maka sanggup dilakukan ke Pusat Kota Lama. Akan tetapi apabila nantinya ada tema berbeda, maka Festival Rujak Uleg ini mampu diselenggarakan di Balai Daerah Perkotaan Surabaya.
Ia juga menjelaskan alasannya menyelenggarakan Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Perkotaan Surabaya. Salah satunya dikarenakan kapasitasnya yang digunakan tambahan luas daripada dalam Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun. Ia menyatakan bahwa jikalau Festival Rujak Uleg dilakukan ke Kya-Kya, maka akan terasa sempit dikarenakan area yang digunakan memanjang. Sedangkan dalam Balai Daerah Perkotaan Surabaya, areanya lebih lanjut luas juga melebar.
“Pengunjungnya lebih tinggi banyak yang tersebut ini daripada pada Kya-Kya, di Balai Perkotaan Surabaya ini jumlahnya bisa jadi 8000 tambahan kalau full. Kalau pada Kya-Kya kan memanjang, terus space-nya kecil, sehingga akan kelihatan penuh, tetapi (jumlahnya) tiada sebanyak-banyaknya ke sini,” ujarnya.
Selain tema kemudian tempat kejadian yang dimaksud berbeda, jumlah total porsi yang mana disuguhkan di Festival Rujak Uleg 2024 juga berbeda. Kali ini, Wali Perkotaan Eri menyiapkan banyaknya 731 porsi rujak untuk dibagikan untuk penduduk Daerah Perkotaan Surabaya. Jumlah yang disebutkan disesuaikan dengan hitungan peringatan keras HJKS yang mana saat ini memasuki usia ke-731.
Pesertanya pun juga berbeda jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kalau ke tahun sebelumnya terdiri dari jajaran Organisasi Alat Daerah (OPD) dalam lingkungan otoritas Daerah Perkotaan (Pemkot), hotel, serta warga umum pada Surabaya. Kini, pesertanya belaka disertai oleh komunitas umum, komunitas, hotel, restoran, sekolah, dan juga universitas.
Artikel ini disadur dari Festival Rujak Uleg 2024, Wujud Kebersamaan dan Kekeluargaan Warga Membangun Surabaya