Berita

6 Fakta Oknum Porter Bobol Koper Penumpang Saat Pesawat Delay

64
×

6 Fakta Oknum Porter Bobol Koper Penumpang Saat Pesawat Delay

Sebarkan artikel ini
6 Fakta Oknum Porter Bobol Koper Penumpang Saat Pesawat Delay

Jakarta

Seorang penumpang pesawat, wanita berinisial JS (26) mengalami kejadian tidaklah menyenangkan. Koper miliknya dibobol pada waktu pesawat mengalami delay.

Peristiwa itu terbentuk pada Akhir Pekan (26/5/2024). Saat itu penderita tiba pada Bandara Soekarno-Hatta setelahnya melakukan perjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 703.

Setiba dalam Terminal 23 Bandara Soekarno-Hatta, orang yang terluka mengambil kopernya dalam area pengambilan bagasi. Namun, setelahnya dicek ia mendapati kopernya telah terjadi dibobol.

Korban kehilangan beberapa jumlah barang berharga miliknya. JS kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengusut kejadian itu. Usut punya usut, koper milik korban ternyata dibobol oleh 5 oknum porter.

ADVERTISEMENT

Terkait kejadian ini, pihak Lion Air angkat bicara. Lion Air mengemukakan sepenuhnya proses hukum kelima pelaku untuk pihak kepolisian.

“Lion Air mendeklarasikan penanganan perkara ini sepenuhnya terhadap pihak berwenang dan juga mengupayakan dan juga menghormati langkah-langkah hukum yang dimaksud diambil oleh pihak-pihak terkait,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pada keterangannya, hari terakhir pekan (28/6).

Pihak Lion Air juga menyampaikan terima kasih terhadap kepolisian yang tersebut telah lama mengusut persoalan hukum yang dimaksud juga menangkap lima oknum pelaku. Dia juga mewanti-wanti untuk penumpang agar menyimpan barang berharga ketika melakukan penerbangan.

“Ketentuan mengakibatkan barang berharga bagi penumpang, harus meletakkan barang berharga pada kompartemen kabin (di menghadapi tempat duduk) kemudian mempertahankan bagasi kabin dengan baik. Wajib memperhatikan penempatan barang berharga di kabin sebelum, saat, lalu pasca penerbangan,” jelasnya.

Danang menyampaikan maskapai tiada bertanggung jawab berhadapan dengan kecacatan atau kehilangan barang yang mana terdapat di pada bagasi. Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan para penumpang untuk melapisi koper dengan wrapping.

Lantas, bagaimana pembobolan itu sanggup terjadi? Simak fakta-faktanya yang dimaksud dirangkum detikcom, Hari Sabtu (29/6/2024).

Berlian hingga Dolar Dicuri

Wakasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta AKB{ Ronald Sipayung menyatakan akibat kejadian tersebut, orang yang terdampar kehilangan sebagian barang berharga, antara lain cincin berlian hingga uang dollar Negeri Paman Sam serta Singapura.

“Setelah pelapor mengambil bagasinya terdiri dari satu buah koper serta dua buah kardus, kemudian pelapor memeriksa barang miliknya yang tersebut ada di dalam pada koper kemudian didapati barang terdiri dari satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang tunai berjumlah Dolar Amerika 300, uang tunai 300 SGD telah tidak ada ada,” kata Ronald untuk wartawan, Hari Jumat (28/6).

Lima Pelaku Oknum Porter

Wakapolresta Bandara Soetta AKBP Ronald Sipayung mengemukakan pihaknya sudah menangkap lima pemukim pelaku pembobolan koper tersebut. Kelima pelaku adalah porter pekerja outsourcing yang bekerja di maskapai.

“Mereka ini outsourcing yang bekerja di dalam maskapai. Jadi merek adalah tim handling untuk serangkaian mulai penumpang boarding sampai memasukkan (bagasi) ke lambung pesawat,” kata Ronald.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi memaparkan lima pemukim terduga pelaku merupakan porter maskapai pesawat. Mereka yang tersebut diamankan adalah pria Negeri Paman Sam (26), pria H (28), pria A (24), pria D (34), serta pria T (22).

“Atas kolaborasi teman-teman Resmob Polresta Bandara Soetta beserta teman-teman Jatanras, berhasil menyingkap keterlibatan dari oknum airline yang tersebut bertugas sebagai porter yang mana peran dari setiap tim porter ini sudah ada diatur,” ujarnya.

Baca di dalam halaman selanjutnya: beraksi ketika pesawat delay….

Beraksi Saat Pesawat Delay

Kompol Reza menambahkan aksi pembobolan koper ini berjalan ketika pesawat mengalami delay selama 2 jam. Mereka memanfaatkan momen yang dimaksud untuk mencuri barang milik penumpang ke di bagasi.

“Ini berlangsung ke pada tempat jadwal keberangkatan pesawat ketika mengalami penundaan jadwal keberangkatan pesawat selama 2 jam,” ujar Reza.

Peran Lima Tersangka

Saat beraksi, kelimanya miliki peran yang berbeda. Tersangka Negeri Paman Sam merupakan eksekutor yang dimaksud membobol koper milik orang yang terdampar dalam lambung kompartemen pesawat.

“Kemudian, di koper itu, ditemukan satu buah dompet kemudian satu buah kotak perhiasan. Pada ketika menemukan dompet, terperiksa Amerika Serikat menemukan 5 lembar pecahan asing pecahan Simbol Dolar 100 lalu 100 dolar Singapura untuk diambil juga dimasukkan ke di kantong celana AS. Dalam pembobolan tas, terperiksa Amerika Serikat menemukan kotak perhiasan yang dimaksud isinya 3 cincin (2 berlian dan juga 1 emas putih),” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Setelahnya, cincin milik korban diserahkan untuk terperiksa H (28). Tersangka H juga berperan di menyusun koper ke lambung pesawat juga bersama-sama dengan Negeri Paman Sam untuk melakukan pencurian.

Tersangka A juga D berperan mengutarakan bagasi dari gerobak untuk diangkut ke pesawat. Masing-masing menerima Rupiah 1,3 jt dari hasil menukar dollar.

Selanjutnya, terdakwa T merupakan porter yang tersebut bertugas menyusun bagasi pada kompartemen lambung pesawat. Dia memberikan persetujuan untuk terdakwa Amerika Serikat untuk mencuri juga menyimpan 3 cincin di rompi pada waktu selesai bekerja.

“Tersangka T kemudian mengemukakan 3 cincin terhadap terperiksa Negeri Paman Sam serta menerima Mata Uang Rupiah 1,3 jt dari terperiksa Negeri Paman Sam yang digunakan merupakan hasil menukar uang dollar,” imbuhnya.

Modus Operandi

Kompol Reza mengungkapkan para pelaku melakukan aksinya pada pada waktu proses handling bagasi ke di kompartemen pesawat. Mereka menggunakan alat khusus untuk membobol koper penumpang.

Dengan alat tersebut, mereka itu membobol resleting juga mengambil barang berharga di di koper.

“Di situ muncul penyortiran mana barang-barang yang digunakan mempunyai nilai ekonomis yang sederhana dibawa untuk selanjutnya diberikan ke komplotan lainnya,” jelasnya.

Koper Mewah Jadi Incaran

Reza memaparkan para pelaku memilih koper yang tersebut gampang untuk dibobol, sehingga tak penting waktu lama untuk merusaknya.

ADVERTISEMENT

“Para pelaku itu memilih koper-koper yang mana gampang untuk dibobol, pada arti bukan membutuhkan effort yang susah untuk merusak. Jadi ada pilihan mana koper yang dijadikan target, mana yang tersebut nggak,” jelasnya.

Reza mengemukakan mereka memilih koper mewah. Mereka juga mengincar koper yang bukan di-wrapping.

“Koper yang dijadikan target biasanya yang digunakan mewah, kemudian bukan digembok, tak di-wrapping, ini yang dimaksud berubah jadi sasaran empuk,” imbuhnya.

Artikel ini disadur dari 6 Fakta Oknum Porter Bobol Koper Penumpang Saat Pesawat Delay