MOSKOW – Rusia mengungkapkan negara Ukraina menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang tersebut dikuasai pasukan Rusia banyaknya tiga kali pada Hari Minggu kemudian menuntut tanggapan Barat, meskipun Kyiv mengemukakan hal itu tak ada hubungannya dengan serangan tersebut.
Tampaknya bahkan sekutu terdekat Kepala Negara Rusia pun percaya bahwa hubungan antara tanah Ukraina dan juga ISIS pada serangan teror Ibu Kota Rusia adalah hal yang tersebut konyol.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah lama memberi peringatan risiko bencana di Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar dalam Eropa, juga mendesak diakhirinya pertempuran ke wilayah tersebut.
Pembangkit listrik yang dimaksud hanya sekali berjarak 500 km (300 mil) dari lokasi kecelakaan nuklir terburuk dalam dunia, bencana Chornobyl tahun 1986.
Bahan nuklir apa yang digunakan ada di dalam pembangkit listrik Zaporizhzhia, apa risikonya kemudian mengapa Rusia lalu negeri Ukraina berebut komponen tersebut?
5 Risiko Perang Nuklir antara negara Ukraina serta Rusia
1. Sudah Beroperasi sejak Zaman Uni Soviet
Foto/Reuters
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia miliki enam reaktor berpendingin air serta dimoderasi air VVER-1000 V-320 rancangan Soviet yang mana mengandung Uranium 235. Semuanya dibangun pada tahun 1980-an, meskipun reaktor keenam baru beroperasi pada pertengahan tahun 1990-an pasca keruntuhan Uni Soviet.
Semua kecuali satu reaktor berada pada situasi tertutup dingin. Unit reaktor 4 di keadaan “hot shutdown”, khususnya untuk tujuan pemanasan.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memaparkan bahwa konflik pada sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir sudah menempatkan keselamatan serta keamanan nuklir pada “bahaya terus-menerus”.
Baca Juga: Mengapa PM Spanyol Sanchez Mengambil Cuti dari Tugas Publik?
2. negeri Ukraina Menyerang PLTN Sebanyak 3 Kali
Foto/Reuters
Melansir Reuters, perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom, memaparkan tanah Ukraina menyerang pabrik itu tiga kali pada hari Hari Minggu dengan drone, pertama melukai tiga pendatang ke dekat kantin, kemudian menyerang area kargo lalu kemudian kubah pada melawan reaktor No.6.
Artikel ini disadur dari 5 Risiko Perang Nuklir antara Ukraina dan Rusia, Salah Satunya Lebih Buruk dari Chernobyl