Sports

45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini adalah Alasannya Gantung Sarung Tinju

41
×

45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini adalah Alasannya Gantung Sarung Tinju

Sebarkan artikel ini

Jakarta Tepat 45 tahun lalu, 26 Juni 1979, petinju globus Cassius Marcellus Clay atau yang lebih lanjut dikenal sebagai Muhammad Ali memutuskan pensiun dari bola tinju. Keputusannya disampaikan Ali pada konferensi pers di dalam Los Angeles.

Muhammad Ali mengaku senang mampu pensiun dari globus tinju di dalam usianya yang digunakan ke-37 tahun. Alasan pensiun Ali ketika itu pun ia komunikasikan pada konferensi pers. Dikutip dari ringtv.com, juara bola tinju kelas berat itu mengaku bahwa globus tinju berbahaya untuknya. Ia pun mengaku bahagia bisa saja pergi dari dari bumi tinju, terlebih setelahnya ia mengungguli emas Olimpiade tiga kali berturut-turut. 

“Itulah mengapa saya sangat beruntung berada di dalam di lokasi ini hari ini, mampu menimbulkan kebanggaan ini, serta sekarang berubah menjadi juara selamanya. Saya penduduk epidermis hitam pertama yang mana menang serta meninggalkan dengan bersih,” kata Ali, diambil dari ringtv.com. 

Perayaan pensiun Ali tak sampai di situ, pada September 1979, Ali diberi penghargaan pada sebuah perayaan pensiun besar di Pertemuan ke Los Angeles. Di antara dia yang digunakan hadir adalah Richard Pryor, Lou Rawls, Chevy Chase, Jon Voight, kemudian Jane Fonda. Komedian Billy Crystal menampilkan sketsanya yang sekarang terkenal, “15 Rounds with Muhammad Ali”, di mana ia meniru “The Greatest” dan juga penyiar legendaris ABC, Howard Cosell. 

Acara yang disebutkan ditutup dengan Ali bergabung dengan petinju yang mana mungkin saja merupakan yang terbaik sepanjang masa, Sugar Ray Robinson. Dengan penuh hormat terhadap mantan juara hebat itu, Ali memberi penghargaan dengan menari dalam menghadapi panggung juga menambahkan “The Shuffle” sebagai bonus. Penonton menyukainya dan juga mengucapkan selamat tinggal terhadap pahlawan mereka dengan air mata.

Namun, meskipun sekarang menunjukkan tanda-tanda jelas kecacatan tubuhnya akibat tinju, Ali tidak ada bisa saja menjauh. Uang adalah factor kemudian mantan juara besar itu merindukan pujian. Kurang dari enam bulan pasca pensiunnya, sudah ada muncul desas-desus tentang kembalinya beliau ke ring. 

John Tate meraih kemenangan gelar kejuaraan WBA yang digunakan kosong dengan meraih kemenangan 15 ronde berhadapan dengan Gerrie Coetzee dalam Pretoria, Afrika Selatan. Kebetulan, Coetzee mendapatkan kesempatan itu dengan mengalahkan Leon Spinks pada satu ronde dalam Monte Carlo. Tate awalnya dianggap sebagai lawan kembalinya Ali, tetapi akhirnya diabaikan pasca ia dikalahkan oleh Mike Weaver pada Maret 1980.

Ali memutuskan kembali lagi ke ring pada 2 Oktober 1980, dan juga berjuang melawan juara kelas berat Larry Holmes, serta menjatuhkannya di dalam ronde ke-11. Kemudian pasca kalah dari Trevor Berbick pada 11 Desember 1981 dengan kekalahan satu puluh ronde. Setelah itu, Ali benar-benar gantung sarung tinju. 

Mantan dokter fisik Ali, Ferdie Pacheco sebelumnya telah dilakukan menyampaikan peringatan Ali juga beberapa penduduk terdekatnya bahwa tubuhnya semakin rapuh dan juga bahwa pensiun tambahan merupakan keinginan daripada pilihan. Namun saran itu tak diindahkan. Setelah menunjukkan gejala Parkinson, Ali baru mengamini perkataan mantan dokternya tersebut.

Ali mulai menunjukkan gejala parkinson tak lama setelahnya pensiun dari ring tinju pada 1981. Namun, penyakitnya tak terdiagnosis sampai tiga tahun kemudian. Awalnya beliau kerap mengalami tremor, pidatonya melantur, dan juga aksi tubuhnya menjadi lambat. Kondisinya berangsur memburuk, hingga beliau mempunyai kesulitan lain seperti sulit tidur juga depresi.

Parkinson adalah penyakit degeneratif yang digunakan menyerang otak juga umumnya terjadi pada usia lanjut atau dalam melawan 60 tahun. Penyebab parkinson hingga ketika ini belum diketahui pasti. Selain lantaran factor usia, para ahli menduga benturan keras pada kepala juga sanggup mengakibatkan parkinson. Seperti halnya yang digunakan muncul pada Ali, yang mana diduga terjangkit parkinson oleh sebab itu rutin mengalami benturan keras pada waktu pertandingan tinju. 

Pada 1984, Muhammad Ali baru terungkap menderita Parkinson. Pada 5 Juni 2016, Muhammad Ali meninggal globus di usianya yang tersebut ke-74 tahun. Upacara pemakamannya dijalankan dengan prosesi menempuh jarak 32 kilometer melintasi Louisville, kota kelahirannya.

ANANDA RIDHO SULISTYA  | HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Artikel ini disadur dari 45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju