Internasional

4 Fakta Batalion Netzah Yehuda, Unit Militer negara Israel yang dimaksud Dijatuhi Sanksi oleh Amerika Serikat

82
×

4 Fakta Batalion Netzah Yehuda, Unit Militer negara Israel yang dimaksud Dijatuhi Sanksi oleh Amerika Serikat

Sebarkan artikel ini
4 Fakta Batalion Netzah Yehuda, Unit Militer negara negeri Israel yang tersebut dimaksud Dijatuhi Sanksi oleh Amerika Serikat

TEL AVIV – Batalion Netzah Yehuda yang merupakan salah satu unit militer tanah Israel sekarang sedang berada ke ujung tanduk setelahnya ada kabar yang dimaksud menyebutkan jikalau mereka akan mendapat sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda negeri Israel berhadapan dengan perlakuan merekan terhadap warga Palestina dalam Tepi Barat, media negeri Israel melaporkan.

Berkaitan dengan rencana pemberian sanksi ini, Pertama Menteri negeri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan apabila tindakan seperti itu akan berubah menjadi “puncak absurditas juga kemerosotan moral,” pada ketika pasukannya memerangi kelompok Hamas ke Gaza.

Netanyahu berjanji akan “bertindak dengan segala cara” untuk menolak tindakan tersebut.

4 Fakta Batalion Netzah Yehuda Israel

1. Dibentuk Pada Tahun 1999

Dikutip dari Washington Post, Batalyon Netzah Yehuda juga dikenal sebagai Batalyon ke-97 Brigade Infanteri Kfir, adalah unit yang tersebut terdiri dari tentara ultra Ortodoks atau Haredi.

Organisasi ini dibentuk pada tahun 1999 untuk memungkinkan rekrutan agama bertugas di militer, walaupun sebagian besar beroperasi ke Ramallah juga Jenin, sekarang dia mengambil bagian di peperangan Gaza.

2. Kontroversi Batalion Netzah Yehuda yang tersebut Disorot AS

Sebelum akan mendapat sanksi dari AS, Batalion Netzah Yehuda tanah Israel sempat dirundung tuduhan pelecehan terhadap warga Palestina, menurut laporan media lokal.

Kemudian pada tahun 2022, orang komandan batalion ditegur lalu komandan peleton juga komandan kompi dicopot dari jabatannya akibat dianggap bertanggung jawab menghadapi kematian Omar Assad, seseorang pria Palestina-Amerika Serikat berusia 78 tahun yang mana ditahan dalam pos pemeriksaan Tepi Barat.

Assad, mantan pemilik toko kelontong di Milwaukee, dilaporkan menderita serangan jantung akibat stres yang digunakan kemungkinan disebabkan lantaran diikat, disumpal, serta ditahan pasukan Israel.

IDF menambahkan kematiannya adalah akibat dari “kegagalan moral dan juga pengambilan langkah yang dimaksud buruk” oleh tentara yang digunakan menahannya.

Artikel ini disadur dari 4 Fakta Batalion Netzah Yehuda, Unit Militer Israel yang Dijatuhi Sanksi oleh AS