Jakarta – PT Kompetisi Indonesi Baru (PT LIB) menerapkan pengujian ulang (remedial) bagi 10 klub sepak bola Liga 1 2024-2025 yang digunakan belum memenuhi standar lisensi agar bisa saja bergabung berkompetisi.
“Liga mengambil jalan terbaik dengan melakukan asistensi terhadap 10 klub yang belum lolos standar lisensi dengan melakukan remedial,” ujar Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus di konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 PT LIB dalam Jakarta, Rabu.
Ke-10 klub yang disebutkan yang tersebut harus menjalani remedial itu adalah PSM Makassar, Persita Tangerang, PSS Sleman, Barito Putera, Arema FC, Dewa United, Persis Solo, PSBS Biak, Malut United, kemudian Semen Padang.
Klub-klub tersebut, kata dia, masih belum memenuhi standar lisensi dari bervariasi aspek seperti keuangan, sumber daya manusia, infrastruktur lalu sebagainya.
“Tentunya lisensi akan kami lakukan juga remedial akan diberikan terhadap beraneka aspek itu,” ujarnya.
Setiap klub, kata dia, harus lulus dari aspek-aspek yang mana dinilai. Ada beberapa klub yang tersebut belum lulus hanya saja ke sebagian kecil aspek.
“Misalnya untuk finansial ada 10 aspek, semata-mata tinggal satu aspek belaka yang harus dipenuhi, walaupun pun ada klub yang dari 10 aspek cuma dipenuhi tiga,” kata dia.
PT LIB akan datang ke klub satu per satu untuk memberikan remedial sebelum kompetisi Kejuaraan 1 musim 2024/2025 bergulir mulai 9 Agustus.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan, pihaknya akan memberikan keringanan (dispensasi) terhadap aspek tertentu seperti dukungan infrastruktur stadion yang dimaksud belum mampu dimiliki setiap klub.
Ia menegaskan, sistem reward akan diterapkan terhadap klub-klub yang mana lolos standar lisensi dan juga punishment terhadap klub-klub yang bukan lolos lisensi.
“Ini sebagai bentuk perhatian bahwa club license itu menjadi sebuah keharusan agar semua klub punya progres kemudian ke depan liga Tanah Air mampu naik kelas,” kata dia.
Artikel ini disadur dari 10 klub Liga 1 2024-2025 Ini Belum Penuhi Standar Lisensi, Harus Jalani Remedial