Internasional

Trump Kebal Hukum Bikin Biden Geram

50
×

Trump Kebal Hukum Bikin Biden Geram

Sebarkan artikel ini
Trump Kebal Hukum Bikin Biden Geram

Jakarta

Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) memutuskan mantan Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump mempunyai kekebalan dari penuntutan untuk tindakan resminya ketika menjabat. Putusan itu menyebabkan Presiden Joe Biden geram.

Dilansir Media Reuters dan juga AFP, Selasa (2/7/2024), putusan yang tersebut didukung oleh enam hakim Mahkamah Agung AS, satu di antaranya Ketua Mahkamah Agung John Roberts, dari total sembilan hakim agung AS, itu membatalkan kebijakan pengadilan yang mana lebih lanjut rendah yang digunakan menolak klaim kekebalan Trump dari tuntutan pidana federal, yang digunakan menuduhnya berupaya membatalkan kekalahannya dari Presiden Joe Biden di pemilihan umum tahun 2020 lalu.

Enam hakim yang digunakan beraliran konservatif pada saat ini mendominasi Mahkamah Agung AS, sedangkan tiga hakim lainnya beraliran liberal. Keberatan berhadapan dengan putusan itu disampaikan oleh ketiga hakim yang beraliran liberal tersebut.

Trump saat ini merupakan capres Partai Republik yang digunakan menantang Biden, dari Partai Demokrat, pada pilpres Negeri Paman Sam pada 5 November mendatang — yang dimaksud merupakan pertandingan ulang dari pemilihan umum tahun 2020.

Kelambanan Mahkamah Agung menangani perkara ini lalu putusan yang tersebut akhirnya dijatuhkan pekan ini telah dilakukan menimbulkan kecil kemungkinan Trump akan diadili sebelum pilpres Negeri Paman Sam digelar, menghadapi dakwaan yang digunakan diajukan oleh jaksa khusus Jack Smith tersebut.

ADVERTISEMENT

“Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan bangunan konstitusional kekuasaan terpisah, sifat kekuasaan presiden mengharuskan mantan presiden miliki kekebalan dari tuntutan pidana menghadapi tindakan-tindakan resminya selama masa jabatannya,” tulis hakim Roberts.

Kekebalan untuk para mantan Presiden AS, sebut hakim Roberts, adalah “mutlak” sehubungan dengan “wewenang inti konstitusional mereka”.

Seorang mantan presiden, menurut hakim Roberts di putusannya, memiliki “setidaknya kekebalan prasangka” untuk “tindakan-tindakan yang dimaksud berada di luar batas tanggung jawab resminya”, yang berarti jaksa akan menghadapi batasan hukum membesar untuk mengatasi prasangka tersebut.

Putusan ini bisa saja membatalkan persoalan hukum terkait tuduhan membalikkan hasil pilpres 2020 yang dimaksud menjerat Trump, akibat hakim distrik Amerika Serikat Tanya Chutkan yang digunakan menangani persidangan persoalan hukum itu saat ini mempertimbangkan cakupan dari kekebalan yang tersebut dimiliki Trump.

Dalam mengakui kekebalan yang tersebut luas bagi Trump, hakim Roberts menyebutkan perlunya pribadi presiden untuk “menjalankan tugas jabatannya tanpa rasa takut dan juga secara adil” tanpa adanya ancaman penuntutan.

“Mengenai tindakan tidak ada resmi yang digunakan dilaksanakan presiden, tidak ada ada kekebalan,” tegas hakim Roberts di putusannya.

Joe Biden Geram

Presiden Joe Biden mengecam putusan Mahkamah Agung yang tersebut menyatakan Donald Trump miliki kekebalan dari penuntutan berhadapan dengan tindakan resminya semasa menjabat. Biden memberi peringatan putusan itu berubah jadi “preseden berbahaya” yang dimaksud akan dieksploitasi oleh Trump jikalau menang pilpres Amerika Serikat nanti.

“Secara praktis, putusan hari ini hampir pasti berarti tak ada batasan terhadap apa yang dimaksud dapat dikerjakan manusia presiden. Ini adalah adalah prinsip yang mana secara fundamental baru, juga merupakan preseden yang mana berbahaya,” ucap Biden di pidatonya di Gedung Putih.

“Bangsa ini didirikan berdasarkan prinsip bahwa bukan ada raja ke Amerika. Masing-masing dari kita sejenis di hadapan hukum. Tidak ada pribadi pun, tak seseorang pun yang mana kebal hukum. Bahkan Presiden Amerika Serikat sekali pun tidak,” tegasnya.

Simak selengkapnya di dalam halaman selanjutnya:

Dengan putusan yang tersebut dijatuhkan Mahkamah Agung Amerika Serikat pada Hari Senin (1/7) waktu setempat, sebut Biden, “hal itu berubah secara mendasar”.

“Rakyat Amerika harus memutuskan apakah mereka itu ingin mempercayakan … sekali lagi, jabatan kepresidenan pada Donald Trump, dengan sekarang mengetahui bahwa beliau akan tambahan berani melakukan apa pun yang dimaksud diinginkannya, kapan pun ia ingin melakukannya,” kata Biden.

Biden akan kembali bertarung berjuang melawan Trump di pilpres November mendatang, kemudian beliau sangat kritis terhadap tindakan rivalnya terkait penyerbuan Gedung Capitol Amerika Serikat pada 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump, yang dimaksud mempercayai klaim palsu mantan Presiden Negeri Paman Sam itu bahwa dirinya meraih kemenangan pemilihan umum 2020.

“Sekarang, pria yang mana mengirimkan massa itu ke Capitol Negeri Paman Sam menghadapi kemungkinan hukuman pidana menghadapi apa yang digunakan muncul hari itu. Rakyat Amerika berhak mendapatkan jawaban pada pengadilan sebelum pilpres mendatang,” cetus Biden di pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Trump didakwa menghadapi konspirasi untuk menipu rakyat Negeri Paman Sam dan juga menghalangi serangkaian resmi — sewaktu pendukungnya berjuang menghalangi sidang gabungan Kongres Negeri Paman Sam pada 6 Januari 2021 untuk mengesahkan kemenangan Biden. Dia juga didakwa melakukan konspirasi untuk menyangkal hak pilih warga Negeri Paman Sam juga mengurangi pendapat dia dihitung.

“Publik memiliki hak untuk mengetahui jawaban melawan apa yang tersebut terbentuk pada 6 Januari, sebelum merekan diminta untuk memilih lagi tahun ini. Sekarang, lantaran putusan hari ini, hal itu sangat, sangat bukan mungkin saja terjadi. Ini adalah sangat merugikan rakyat bangsa ini,” sebut Biden.

Trump Puji Putusan MA AS

Donald Trump memberikan pujian terhadap putusan Mahkamah Agung yang menyatakan dirinya mempunyai kekebalan dari penuntutan menghadapi tindakan resmi selama menjabat. Dia menyebutnya sebagai “kemenangan besar”.

“KEMENANGAN BESAR BAGI KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KITA. BANGGA MENJADI ORANG AMERIKA!” tulis Trump dengan menggunakan huruf kapital pada komentarnya via media sosial.

Lihat juga Video ‘Biden Akui Berpartisipasi Tidak Baik di dalam Debat, Tapi Bersumpah Kalahkan Trump’:

[Gambas:Video 20detik]

Artikel ini disadur dari Trump Kebal Hukum Bikin Biden Geram