MOSKOW – Rudal ATACMS jarak sangat yang digunakan dipasok Amerika Serikat (AS) ke tanah Ukraina adalah “senjata yang digunakan sangat berbahaya,” namun rudal yang dimaksud bukan akan membantu Kiev membalikkan gelombang konflik bertarung dengan Moskow.
Pernyataan itu diungkap Duta Besar Rusia untuk Negeri Paman Sam Anatoly Antonov. Pada Rabu (24/4/2024), Penasihat Keselamatan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan pada Februari, Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden telah lama memerintahkan penyediaan rudal ATACMS di jumlah total “signifikan” untuk Kiev untuk digunakan dalam Ukraina, yang digunakan dimulai pada bulan berikutnya.
ATACMS yang digunakan mempunyai jangkauan 300 km, “dipindahkan secara diam-diam ke negeri Ukraina untuk menyimpan keamanan operasional,” menurut juru bicara Pentagon Mayor Charlie Dietz.
Pengiriman rudal jarak jarak jauh ke Kiev “tidak mungkin saja dibenarkan,” tulis Antonov di postingan di dalam Telegram pada Kamis.
“Langkah Washington meningkatkan ancaman terhadap keamanan Krimea, termasuk Sevastopol, wilayah baru Rusia (Republik Rakyat Donetsk lalu Lugansk, juga Wilayah Kherson lalu Zaporozhye) lalu kota-kota Rusia lainnya,” ungkap dia.
Jaminan yang mana diberikan para pejabat Negeri Paman Sam bahwa rudal jarak sangat tidaklah akan digunakan terhadap wilayah Rusia “sangat sinis,” tegas duta besar tersebut.
“Bagaimana kita sanggup mengabaikan banyaknya serangan teroris yang digunakan direalisasikan penjahat Kiev? Serangan mematikan terhadap rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak, jembatan serta bahkan prajurit mereka sendiri?” ungkap dia.
Antonov mengingatkan, pasukan Rusia telah dilakukan menembak jatuh rudal ATACMS jarak menengah yang tersebut diterima negara Ukraina pada September lalu.
Hal yang dimaksud sebanding akan terbentuk pada rudal jarak jauh, ia meyakinkan, seraya menambahkan, “Baik rudal maupun senjata lain bukan dapat membantu mengalahkan Rusia.”
Artikel ini disadur dari Rusia Respons Paket Rahasia Rudal ATACMS ke Ukraina oleh AS
