Sports

Rekor-rekor unik Piala Eropa dari masa ke masa

63
×

Rekor-rekor unik Piala Eropa dari masa ke masa

Sebarkan artikel ini
Rekor-rekor unik Piala Eropa dari masa ke masa

DKI Jakarta – Sepanjang penyelenggaraan Piala Eropa (Euro) dari edisi pertama 1960 hingga acara ke-17 pada 2024 sudah tercipta beberapa orang rekor-rekor unik.

Piala Eropa edisi pertama awalnya hanya saja dihadiri oleh oleh empat negara, yaitu Prancis sebagai tuan rumah, Uni Soviet, Cekoslovakia, serta Yugoslavia.

Setelah itu kompetisi Euro semakin berkembang. Pada edisi kedua disertai oleh 8 negara, kemudian semakin banyak lagi negara partisipan di tiap edisi selanjutnya. Turnamen itu kemudian ditetapkan untuk dilakukan setiap empat tahun sekali oleh UEFA sebagai badan sepak bola tertinggi pada Eropa.

Berikut adalah beberapa rekor mengejutkan dari Piala Eropa sejak edisi awal hingga EURO 2024:

1. Dominasi Spanyol

Spanyol berubah menjadi tim pertama yang mana mengungguli empat penghargaan Euro yakni pada 1964, 2008, 2012 juga yang dimaksud terbaru 2024. La Roja juga berubah menjadi regu pertama yang tersebut mampu mempertahankan gelar kejuaraan Piala Eropa 2008 kemudian 2012 yang tersebut menunjukkan besarnya dominasi Tim Matador dalam era sepak bola modern dalam Eropa.

2. Platini, 9 gol di satu kompetisi Piala Eropa

Michel Platini mencatatkan rekor dengan mencetak sembilan gol di satu kali gelaran Euro pada 1984. Sebuah rekor yang dimaksud masih belum terpecahkan hingga ketika ini.

Sembilan gol Platini tercipta dengan rata-rata 53 menit per gol. Delapan ke antaranya tercipta melalui open play, serta satu gol berasal dari titik penalti.

3. Pencetak gol terbanyak sepanjang masa

Cristiano Ronaldo mencatatkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak pada sejarah Euro dengan 14 gol. Sayangnya, CR7 yang sekarang berusia 39 tahun dan juga melakoni Piala Eropa keenamnya di Jerman tidaklah mampu menambah catatan golnya. 

Turnamen paling produktif Ronaldo adalah Euro 2020, dalam mana ia mencetak lima gol belaka pada empat penampilan. Lima gol itu pun tercipta dari total 15 tendangan. Artinya, setiap satu kali tembakan CR7 memiliki kemungkinan 33 persen berubah jadi gol.

4. Kejutan Yunani

Negara para dewa Yunani meraih gelar pertama dia di sejarah seusai mengalahkan tuan rumah Portugal ke final Euro 2004. Hebatnya lagi, Stelios Giannakopoulos cs berhasil menekuk Portugal yang dihuni sebagian mega bintang meliputi Deco, Luís Figo, Rui Costa, Nuno Gomes, Maniche lalu Cristiano Ronaldo yang dimaksud kala itu masih belia.

Gol tunggal kemenangan Yunani dibukukan oleh Angelos Charisteas yang dimaksud menanduk umpan sepak pojok Angelos Basinas pada menit ke-57.

5. Sistem golden gol di perpanjangan waktu

Pertama kali diterapkan pada level senior pada Euro 1996, golden goal atau kerap disebut sudden death merupakan sistem yang dimaksud diterapkan pada fase tambahan pada saat kedua pasukan mengalami hasil imbang pada waktu normal 2×45 menit. Sistem itu menyebabkan regu yang mencetak gol tambahan dulu pada sesi tambahan berubah menjadi pemenangnya secara langsung.

6. Golden gol Oliver Bierhoff (1996)

Bierhoff mencetak golden gol pertama di sejarah Euro pada tahun 1996, yang mana mengakibatkan Jerman meraih gelar kejuaraan Euro pertama dia pasca reunifikasi. Gol itu terjadi pada waktu kedua kelompok imbang 1-1 pada 90 menit pada waktu gol Patrik Berger disamakan Oliver Bierhoff pada menit ke-73. 

Saat pertandingan sesi baru memasuki menit ke-5, wasit meniup peluit panjang setelahnya Olivier Bierhoff mencetak gol keduanya di laga ini. laga pun dianggap selesai walaupun masih terisa 25 menit. Gol yang dimaksud resmi berubah menjadi golden gol pertama sepanjang sejarah sepak bola.​​​​​​​

7. Pengenalan fase penyisihan grup (1980)

Piala Eropa 1980 berubah menjadi kompetisi pertama yang dimaksud memperkenalkan sesi penyisihan grup guna meningkatkan kompetisi kemudian memberi kesempatan pada lebih besar banyak negara untuk berkompetisi pada panggung Eropa.

Gelaran Euro ketika itu tak ada putaran semi final. Pemenang dari masing-masing grup segera berkompetisi di dalam final, sedangkan peringkat kedua dari masing-masing grup berkompetisi untuk bertarung memperebutkan tempat ketiga.

Artikel ini disadur dari Rekor-rekor unik Piala Eropa dari masa ke masa