TEL AVIV – Aharon Haliva yang merupakan kepala intelijen militer pertahanan negeri Israel mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Awal Minggu (22/4/2024).
Pengunduran diri ini disebabkan dikarenakan kegagalannya yang tersebut menyebabkan serangan kelompok pejuang Palestina kelompok Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.
Menurut The Times of Israel, langkah yang dimaksud dikoordinasikan dengan Kepala Staf Pasukan sepak bola negara Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi juga disetujui oleh Menteri Defense Yoav Gallant.
Jika memang sebenarnya benar berhenti, Haliva akan berubah jadi perwira senior pertama pada IDF yang mengundurkan diri akibat serangan 7 Oktober.
Setelah serangan Hamas, Haliva memaparkan jikalau beliau memikul tanggung jawab berhadapan dengan kegagalan yang digunakan menimbulkan negeri Israel lengah.
Meskipun sudah pernah berencana mengundurkan diri sejak awal serangan organisasi Hamas ke Israel, Haliva menundanya lantaran konflik yang dimaksud berjalan di dalam Gaza.
Profil Aharon Haliva
Aharon Haliva lahir pada 12 Oktober 1967, ke wilayah Haifa, Israel. Dirinya merupakan petinggi militer berpangkat Mayor Jenderal negara Israel ( Aluf ) yang digunakan menjadi pemimpin Direktorat Intelijen Militer IDF.
Kehidupan militer Haliva dimulai pada tahun 1985, kala itu dirinya tergabung di sukarelawan penerjun payung dalam Brigade Tim Terjun Payung.
Kemudian di tahun 1985, dirinya ditunjuk bermetamorfosis menjadi perwira infanteri setelahnya menyelesaikan Sekolah Calon Perwira.
Sepanjang karier awalnya di militer, Haliva sempat bertempur sebagai pemimpin peleton di dalam batalyon pasukan terjun payung 202 pada Operasi Hukum serta Ketertiban di Lebanon, kemudian menjadi pemimpin batalion pasukan terjun payung 202 di dalam Lebanon Selatan kemudian selama Intifada Kedua.
Artikel ini disadur dari Profil Aharon Haliva, Kepala Intelijen Israel yang Mundur dari Jabatannya Karena Serangan Hamas