Azaz –
Bentrokan antara pengunjuk rasa bersenjata dengan pasukan Turki ke utara Suriah. Insiden ini menewaskan tujuh warga pengunjuk rasa.
Dilansir AFP, Rabu (3/7/2024), aksi mengkritik yang berlangsung pada Awal Minggu (1/7) di dalam jalur perbatasan yang digunakan dikuasai Turki ini merupakan kelanjutan dari aksi mengecam sehari sebelumnya terhadap industri dan juga properti Suriah ke Turki tengah, di dalam mana orang pria Suriah dituduh melakukan pelecehan terhadap pribadi anak.
“Tujuh pengunjuk rasa tewas… di baku tembak dengan orang-orang yang dimaksud mempertahankan tempat Turki,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Dari tujuh korban itu, enam khalayak di antaranya tewas dalam kota Afrin juga satu dalam Jarablus. Pernyataan itu tidak ada menyebutkan secara spesifik apakah para pengunjuk rasa yang digunakan terbunuh itu bersenjata atau tidak.
Sumber medis di Suriah utara juga mengutarakan bahwa tujuh penduduk tewas di kekerasan tersebut.
Pada hari Senin, beratus-ratus warga Suriah berdemonstrasi ke seluruh wilayah yang dikuasai Ankara, dengan beberapa pengunjuk rasa bersenjata menyerang truk juga pos militer Turki, juga menurunkan bendera Turki.
Beberapa bahkan berjuang menyerbu titik-titik penyeberangan, bentrok dengan penjaga perbatasan Turki. Menurut Observatorium Suriah, empat penyeberangan perbatasan dengan Turki sudah ditutup setelahnya kekerasan yang disebutkan terjadi.
Sebelumnya pada Selasa, pihak berwenang Turki mengutarakan mereka menahan 474 pemukim pasca kerusuhan anti-Suriah.
Sejak 2016, Turki telah lama melakukan operasi darat berturut-turut untuk mengusir pasukan Kurdi dari wilayah perbatasan di Suriah utara. Tim pro-Turki di dalam Suriah sekarang ini menguasai dua wilayah luas ke sepanjang perbatasan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperkuat upaya awal pemberontak untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada awal pertempuran pada tahun 2011. Namun sikapnya berubah arah di beberapa tahun terakhir, dengan para pejabat tinggi dari kedua negara bertemu di perundingan yang dimaksud dimediasi Rusia.
Pada hari Jumat, Erdogan menyebutkan kemungkinan penghadapan dengan Assad, dan juga memaparkan bahwa hal itu “bukan tidaklah mungkin”.
Turki, yang menampung sekitar 3,2 jt pengungsi Suriah, telah lama beberapa kali terguncang oleh kekerasan xenofobia di beberapa tahun terakhir, yang seringkali dipicu oleh rumor yang mana menyebar di dalam media sosial serta program instruksi instan.
(fas/fas)
Artikel ini disadur dari Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Pasukan Turki di Suriah, 7 Orang Tewas