Entertainment

Mengenal Film Pusaka, Horor Baru Negara Indonesia yang digunakan Diangkat dari Cerita Rakyat

49
×

Mengenal Film Pusaka, Horor Baru Negara Indonesia yang digunakan Diangkat dari Cerita Rakyat

Sebarkan artikel ini

Jakarta Industri perfilman Tanah Air kembali diramaikan oleh film bergenre horor. Mendapuk Rizal Mantovani sebagai sutradara juga Husein M. Atmodjo (Monji) yang mana digandeng sebagai penulis naskah, film MVP Pictures merilis film Pusaka yang diangkat dari salah satu cerita rakyat di dalam Indonesia pada Kamis mendatang, 18 Juli 2024.

Cerita rakyat merupakan bagian yang digunakan lekat dengan sejarah peradaban Tanah Air. Salah satu cerita rakyat yang tersebut melegenda dan juga kisahnya tidak ada lekang oleh zaman adalah tentang keris milik Empu Gandring yang dikatakan menyimpan kutukan untuk 7 keturunan Ken Arok. Amrit Punjabi, kepala produksi MVP Pictures yang memproduseri film ini, kisah kutukan keris yang dimaksud akhirnya diangkat untuk diselipkan nilai-nilainya serta berubah jadi inspirasi utama pembuatan Pusaka.

Film Horor Pusaka dari Kisah Empu Gandring dan juga Kutukannya

“Satu hal yang tersebut ingin kita tonjolkan dari film ini adalah menimbulkan film horor yang digunakan terinspirasi dari cerita rakyat, pada hal ini kisahnya Empu Gandring,” ungkap Amrit pada acara press screening dan juga konferensi pers yang tersebut diadakan pada Jumat, 12 Juli 2024. “Harapan kita, dari film ini, pemukim jadi ingin tahu tentang Empu Gandring atau tentang sejarah dan juga cerita-cerita rakyat yang digunakan lainnya.” Hal ini juga untuk menunjukkan bawa cerita rakyat Indonesi itu keren.

Rizal Mantovani menambahkan, ketika menyebabkan film horor, walaupun kisahnya diangkat dari cerita rakyat ke masa lalu, ia justru menghadirkan suasana ketika ini. “Jadi terjadinya pada orang–orang modern, orang-orang metropolitan,” ujar Rizal.

Salah satu sutradara spesialis film-film horor Indonesi itu menjanjikan film besutannya menawarkan sesuatu yang dimaksud segar dan juga baru. “Premisnya adalah, cerita mengenai sekelompok warga sejawat, teman, sahabat, ada juga yang romantically involved, ,akak beradik, itu semuanya berjuang untuk hidup. Membunuh atau dibunuh, killed or be killed.”

Sinopsis kemudian Jajaran Pemain Film Pusaka 

Film Pusaka mengikuti kisah kelompok pekerja dipimpin Nina (Shareefa Daanis), yang digunakan ditugaskan untuk memugar sebuah villa besar berisi koleksi benda antik hingga pusaka menjadi sebuah museum. Villa besar yang dimaksud dimiliki kolektor bernama Risang Wisangko yang tersebut diperankan Slamet Rahardjo. Ia mewariskan villa besar miliknya yang disebutkan terhadap anaknya, Randi Wisangko (Bukie B. Mansyur) kemudian Bian Wisangko (Shofia Shireen ) kemudian meminta-minta merekan menjadikannya sebuah museum sebagai permintaan terakhir sebelum kematiannya. 

Tim pekerja survei yang mana dipimpin Nina terdiri dari Hanna (Susan Sameh), David (Ajil Ditto), Sandra (Ully Triani), dan juga Ade (Ikhsan Samiaji). Kelimanya kemudian bertemu dengan Profesor Dirga (Joseph Kara) kemudian Mayang (Sahila Hisyam), sebagai arkeolog yang digunakan direkrut Randi Wisangko untuk membantu memudahkan rute survei. Akan tetapi, belum sempat memulai tahapan survei, seluruh kelompok yang bertugas justru mengalami kejadian tidaklah mengenakkan pasca tanpa sengaja melepas kutukan yang dimaksud tersimpan ke pada sebuah barang pusaka terdiri dari keris.

IMDB| TEMPO

Artikel ini disadur dari Mengenal Film Pusaka, Horor Baru Indonesia yang Diangkat dari Cerita Rakyat