Internasional

Malanutrisi lalu kelangkaan substansi bakar mengancam bayi prematur pada Wilayah Gaza

56
×

Malanutrisi lalu kelangkaan substansi bakar mengancam bayi prematur pada Wilayah Gaza

Sebarkan artikel ini
Malanutrisi tak lama kemudian kelangkaan substansi bakar mengancam bayi prematur pada Wilayah Kawasan Gaza

Kawasan Gaza – Di Beit Hanoun, sebuah kota yang tersebut dilanda konflik pada Jalur Wilayah Gaza utara, Shahd al-Kafarna berjuang untuk bernapas dalam bangsal neonatal Rumah Sakit Kamal Adwan
Lahir prematur tiga pekan lalu, Shahd bergantung pada tabung oksigen pada pada inkubator. Ibunya, Salma (29), tampak lemah, memperhatikan setiap gerakannya dengan perasaan cemas kemudian penuh harapan.

"Stres, tekanan psikologis, lalu malanutrisi menyebabkan persalinan prematur. Ketika Shahd lahir, tidak ada ada tangisan, cuma keheningan," kata Salma tentang bayi perempuannya.

Sang ibu takut akan hal terburuk, tetapi, berjuang melawan segala rintangan, Shahd mengambil napas pertama yang sangat penting.

"Setiap hari saya datang ke sini, saya meninjau ia berjuang. Setiap tarikan napas terasa seperti kemenangan kecil, sebuah kesempatan baginya untuk bermetamorfosis menjadi lebih besar kuat," kata Salma dalam suara perpaduan antara rasa takut kemudian tekad. 
 

   Warga Palestina berjalan di pangsa yang mana berada di dalam kamp pengungsian di Jalur Wilayah Gaza utara, 20 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki)

Namun, harapan Salma terancam oleh kelangkaan materi bakar yang dimaksud membayangi rumah sakit. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Hussam Abu Safiya berbicara tentang krisis yang tersebut akan datang jikalau pasokan materi bakar tidak ada tersedia

"Tanpa materi bakar, oksigen yang menopang bayi prematur seperti Shahd akan berhenti," ujar Safiya memperingatkan.

"Sekitar 40 anak lahir dengan kondisi kurang gizi serta berat badan lahir rendah akibat para ibu tidaklah mendapatkan asupan gizi yang mana cukup selama masa kehamilan," ujar pejabat hubungan penduduk (humas) Rumah Sakit Kamal Adwan, Wissam Al-Sakani.

Al-Sakani mengutarakan merekan berjuang menjaga  agar bayi-bayi prematur terus hidup dengan memaksimalkan listrik rumah sakit untuk mengoperasikan perangkat oksigen dalam di inkubator di dalam berada dalam kelangkaan material bakar. Al-Sakani mengajukan permohonan lembaga-lembaga kesejahteraan internasional untuk turun tangan dan juga menyediakan substansi bakar yang dimaksud sangat dibutuhkan oleh rumah sakit, teristimewa untuk inkubator, untuk menyelamatkan nyawa pasien kemudian bayi prematur.

Wanita hamil dan juga bayi baru lahir sangat rentan dalam sedang konflik yang digunakan sedang berlangsung ke Gaza, yang tersebut sudah pernah menciptakan krisis kemanusiaan yang dimaksud parah pada tempat padat penduduk.

Sebuah survei yang tersebut dilaksanakan oleh UN Women pada April ke Jalur Kawasan Gaza mengungkapkan bahwa 76 persen wanita hamil yang mana diwawancarai melaporkan menderita anemia, juga 99 persen menghadapi kesulitan di mengakses pasokan nutrisi penting lalu suplemen.

Sementara Salma terus berdoa untuk kelangsungan hidup putrinya, Shaimaa Abu Sharekh, orang penduduk Jabalia, telah lama menghadapi hal yang digunakan tambahan buruk. Bayinya yang lahir prematur tujuh hari yang mana kemudian dengan berat hanya saja 1 kilogram, meninggal dunia akibat komplikasi malanutrisi selama kehamilan.

"Saya sangat menderita selama kehamilan saya akibat pengungsian, ketakutan, kecemasan, dan juga kekurangan gizi. Dia lahir di keadaan lemah lalu tidaklah sempurna dan juga meninggal bahkan sebelum saya sempat menggendongnya," kata ibu berusia 25 tahun itu.

"Apa kesalahan kami sebagai ibu, dan juga apa kesalahan anak-anak kami sehingga kami harus membayar tarif untuk peperangan yang mana tak sanggup kami kendalikan ini?" tanya Shaimaa.
 

Artikel ini disadur dari Malanutrisi dan kelangkaan bahan bakar mengancam bayi prematur di Gaza