JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah pernah menetapkan 21 dituduh serta menyita beberapa orang aset terkait dugaan korupsi timah . Selain menetapkan tersangka, Kejagung juga menyita smelter PT Refined Bangka Tin (RBT).
Koordinator Warga Anti Korupsi Nusantara (MAKI) Boyamin Saiman mendesak Kejagung segera menyita seluruh aset yang mana terkait dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) tindakan hukum tersebut, salah satunya mengungkap dugaan keterlibatan RBS.
Hal itu direalisasikan untuk memulihkan kerugian negara akibat dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
“Semua harta terkait perkara harus disita untuk pulihkan kerugian negara. Jangan pakai lama, salah satunya mengungkap dugaan keterlibatan RBS,” ujar Boyamin, Kamis (9/5/2024).
Dia juga mendesak penyidik Direktorat Jaksa Agung Muda Lingkup Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung segera menetapkan terperiksa baru dari unsur pemerintah pusat.
“Iya (segera ditetapkan tersangka) dari oknum pemerintah pusat yang dimaksud diduga bantu korupsi tersebut,” katanya.
Sosok RBS disebut-sebut sebagai pendatang yang tersebut berada pada balik skandal PT Timah yang mana menjerat suami Sandra Dewi, Harvey Moeis hingga crazy rich Helena Lim.
Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar menyimpulkan penyitaan harus segera dilaksanakan agar bukan berjalan peralihan kepemilikan. “Dalam konteks penegakannya, penyitaan harus sesegera kemungkinan besar direalisasikan meskipun juga akurasi objeknya harus diperhatikan dengan benar,” katanya.
“Peralihan kepemilikan sekalipun semata-mata dengan bukti selembar kuitansi. Jika sangkaannya TPPU ya harus disegerakan agar tidaklah terjadi peralihan kepemilikan secara cepat,” lanjutnya.
Artikel ini disadur dari MAKI Desak Kejagung Sita Seluruh Aset terkait Kasus Korupsi Timah