MOSKOW – Pada 30 tahun yang tersebut lalu, tepatnya 23 Maret 1994, salah satu tragedi penerbangan paling tragis pada sejarah terjadi. Itu oleh sebab itu pilot membiarkan anak-anaknya masuk ke di kokpit kemudian mengendalikan pesawat.
Itu berlangsung pada Aeroflot Flight 593. Tragedi ini banyak diberitakan kembali oleh beberapa media internasional bertepatan dengan momen tiga dekade kecelakaan tersebut.
Mengutip LAD Bible, hari terakhir pekan (26/4/2024), tak lama pasca sedang di malam hari pada 23 Maret 1994, penerbangan itu berangkat dari Bandara Internasional Sheremetyevo pada Moskow, Rusia, menuju Bandara Kai Tak di Hong Kong.
Di dalamnya terdapat 63 penumpang serta 12 awak pesawat yang dikapteni oleh Andrew Viktorovich Danilov, orang pilot Rusia yang mana bekerja ke Aeroflot sejak 1992.
Dia adalah seseorang pilot berpengalaman, dengan lebih besar dari 9.500 jam waktu penerbangan, diantaranya 950 jam ke A310—model yang digunakan sebanding yang dimaksud digunakan untuk Aeroflot Flight 593.
Dia bergabung dengan first officer Igor Vasilyevich Piskaryov dengan pengalaman waktu terbang 5.885 jam, lalu kapten bantuan Yaroslav Vladimirovich Kudrinsky dengan pengalaman waktu terbang 8.940 jam.
Pesawat lepas landas tanpa drama, lalu memulai perjalanannya.
Saat itu, kedua anak Kapten Kudrinsky sedang melakukan perjalanan internasional pertama dia bersatu sang ayah, juga keduanya diundang ke dek penerbangan untuk meninjau tempat ia bekerja selama penerbangan.
Saat ini pesawat sedang terbang dengan autopilot ketika melaju menuju tujuan akhirnya, dengan sebagian besar dari 63 penumpangnya tertidur.
Artikel ini disadur dari Kisah Tragedi Penerbangan Aeroflot Jatuh Tewaskan 75 Orang karena Dikendalikan Anak Kecil
