Kuala Lumpur – Ketua Menteri Malaka Abdul Rauf Yusoh akan berdialog dengan Prabowo Subianto selaku Presiden Terpilih RI 2024 guna menguatkan relasi dua negara lewat inisiatif budaya Jalur Rempah.
Disela-sela jamuan makan waktu malam dengan delegasi Kedutaan Besar Republik Tanah Air (KBRI) Kuala Lumpur lalu Muhibah Budaya Jalur Rempah ke Casa del Rio, Malaka, Abdul Rauf Yusoh juga mengatakan, pemerintahan Malaka telah lama melakukan sebagian kajian soal penguatan hubungan Negara Malaysia dan juga Indonesia. Kajian itu akan disampaikan bila ada kesempatan diundang serta menyebabkan presentasi terhadap Prabowo, di keterang tercatat yang mana diterima dalam Kuala Lumpur, Rabu.
Yusof juga menyatakan pernah berbincang dengan Prabowo mengenai beberapa jumlah gagasan untuk menguatkan hubungan Indonesi serta Malaysia. Menteri Defense RI yang dimaksud juga merupakan Presiden Federasi Pencak Silat Bumi itu pernah beberapa kali mengunjungi Malaka kemudian meresmikan kompetisi silat internasional di sana.
“Saya ungkapkan gagasan tentang hubungan Malaysia-Indonesia tak hanya saja rohani tapi juga jasmani, salah satunya ide pengerjaan jembatan Malaka-Dumai. Secara prinsip, beliau kelihatan senang jikalau ini berubah menjadi kenyataan,” kata Abdul Rauf.
Sejarah lalu koneksi budaya Jalur Rempah, menurut Abdul Rauf, merupakan bagian penting pada perkembangan komunitas Negara Malaysia serta Indonesia. Apalagi hubungan kedua negara telah lama terjalin sejak era Kesultanan Melayu Malaka lalu Kerajaan Majapahit.
“Kita penting terus menghidupkan hubungan ini agar sejarah dapat diwariskan ke generasi mendatang,” ujar dia.
Misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan bagian Rencana Fokus Nasional yang dijalankan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan juga Teknologi sejak 2020. Direktur Pengembangunan dan juga Pemanfaatan Kebudayaan Irini Dewi Wanti mengutarakan kerja sebanding dengan Malaya terkait kegiatan Jalur Rempah akan terus ditingkatkan.
“Kita bisa jadi tempuh lewat diskusi bilateral, melakukan proyek dengan yang melibatkan para ahli kedua negara, hingga pertukaran pelajar juga pemuda,” kata Irini.
Kerja serupa Tanah Air serta Malaysia, menurut Irini, berubah jadi krusial pada upaya penawaran bersatu seluruh destinasi terkait Jalur Rempah.
“Ini akan memperkaya narasi kita dengan untuk melanjutkan pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan planet ke UNESCO,” ujar dia.
Delegasi Tanah Air yang digunakan tergabung di misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah tiba di dalam Malaka, Malaysia, pada Hari Minggu (30/6), menumpang kapal tiga layar milik TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci. Para anggota kontingen misi budaya yang dimaksud juga dikenal sebagai Laskar Rempah itu berlabuh ke Pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka, serta disambut oleh parade marching band militer Tentera Laut Diraja Tanah Melayu kemudian tarian kesenian Malaka.
Misi budaya yang dimaksud merupakan pelayaran internasional perdana Muhibah Budaya Jalur Rempah dengan mengusung tema “Jalur Rempah kemudian Konektivitas Kebudayaan Melayu”. Misi itu sangat penting pada menelusuri jejak sejarah Jalur Rempah ke Nusantara juga aspek kebudayaan yang tersebut muncul di dalam sepanjang rute pelayaran di Asia Tenggara.
Itu berubah menjadi salah satu kunci pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan globus dengan ke UNESCO.
Duta Besar RI untuk Tanah Melayu Hermono menyatakan misi budaya yang dimaksud berubah menjadi tonggak sejarah penting di pengembangan relasi kedua negara. Apalagi Malaka menjadi kota pelabuhan internasional pertama yang disinggahi KRI Dewaruci.
“Ini diharapkan tidak perhentian pertama saja, tapi bermetamorfosis menjadi sebuah awal yang digunakan baik untuk kelanjutan acara-acara kedua negara dalam masa mendatang,” kata Hermono.
Festival Jalur Rempah dalam Malaka diramaikan oleh pameran sejarah, sajian kesenian, musik, tarian, juga seminar serta diskusi budaya yang dimaksud mengupas relasi Indonesia-Malaysia lewat rute perdagangan rempah-rempah. Sebelum merapat dalam Malaka, KRI Dewaruci singgah ke beberapa orang kota di Nusantara seperti Belitung Timur, Dumai, dan juga Sabang.
KRI Dewaruci bertolak dari pelabuhan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, pada 7 Juni 2024 hingga nanti kembali ke DKI Jakarta pada 17 Juli 2024.
Artikel ini disadur dari Ketua Menteri Malaka akan berdialog soal Jalur Rempah dengan Prabowo