Jakarta – Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 3 Juli 2024, menyerukan kewaspadaan pada menghadapi kemenangan urusan politik sayap kanan ke Eropa, dengan mengutip narasi-narasi yang merendahkan martabat para migran kemudian pencari suaka.
“Kita harus sangat waspada sebab khususnya sejarah mengungkapkan untuk kita, khususnya pada Eropa, bahwa menjelek-jelekkan penduduk lain, merendahkan penduduk lain, adalah pertanda apa yang tersebut akan terjadi,” kata Volker Turk untuk para wartawan pada sebuah konferensi pers dalam Jenewa. “Ini adalah lonceng peringatan keras yang tersebut harus kita bunyikan.”
Partai-partai sayap kanan meraih kemenangan pada Parlemen Eropa bulan berikutnya juga Prancis mengadakan pemilihan sela akhir pekan ini dalam mana lawan-lawan Rally Nasional yang digunakan beraliran sayap kanan dan juga anti-imigran berjuang menghalangi mereka itu untuk berkuasa.
Sebagai khalayak Austria, yang digunakan negaranya berubah jadi sarang anti-Semitisme pada tahun 1930-an dan juga berpartisipasi pada Holocaust pasca dianeksasi oleh Nazi Jerman pada tahun 1938, Turk sebelumnya mengutip keinginan untuk mengurangi kekejaman di dalam masa depan sebagai bagian dari inspirasinya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tinggi PBB.
Sebelumnya merupakan pejabat senior ke badan pengungsi PBB, Turk berjuang selama bertahun-tahun untuk meningkatkan proteksi bagi para pengungsi.
“Di Eropa, sayangnya, kita telah terjadi mengamati peningkatan ujaran kebencian, peningkatan ujaran diskriminatif, dan juga penting bagi para pemimpin urusan politik untuk menegaskan bahwa tidak ada boleh ada toleransi terhadap ujaran kebencian kemudian segala upaya untuk merendahkan pendatang lain,” ujarnya.
Turk menyalahkan kebangkitan kebijakan pemerintah populis kemudian ekstremis menghadapi pandemi Pandemi lalu konsekuensinya, satu di antaranya meningkatnya biaya hidup, yang tersebut sudah pernah “mencabut hak pilih juga memproduksi sebagian besar rakyat kecewa.
“Partai-partai urusan politik tradisional tiada pernah merefleksikan diri tentang bagaimana merekan sebenarnya dapat melakukan pekerjaan merekan untuk menanggapi keluhan yang digunakan sah yang digunakan dimiliki oleh penduduk kemudian konstituen,” tambahnya.
Turk, yang dimaksud hampir setengah jalan pada masa jabatannya selama empat tahun sebagai kepala HAM PBB dan juga tugasnya adalah berbicara menentang serangan terhadap kebebasan, mengungkapkan bahwa ia berharap dapat menggunakan posisinya untuk memberikan dampak pada isu-isu global seperti inovasi iklim.
Namun, ia mengutarakan bahwa pertempuran satu di antaranya yang berjalan di Gaza, negeri Ukraina kemudian Sudan sudah memaksanya untuk masuk ke di mode “manajemen krisis”.
“Kami telah dilakukan meninjau normalisasi hal-hal yang, sejujurnya, sangat tidak ada terpikirkan, bahkan beberapa tahun yang digunakan lalu,” katanya.
REUTERS
Artikel ini disadur dari Kepala HAM PBB Peringatkan Kebangkitan Sayap Kanan di Eropa