Berita

Kemenag Gandeng Unsri Gaungkan Moderasi Beragama

30
×

Kemenag Gandeng Unsri Gaungkan Moderasi Beragama

Sebarkan artikel ini
Kemenag Gandeng Unsri Gaungkan Moderasi Beragama

JAKARTA – Badan Litbang kemudian Diklat Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dengan segala kekhasannya miliki berbagai sekali kearifan lokal. Bahkan, sikap inklusivisme dan juga prinsip keharmonisan ke sedang keberagaman disemai dari tempat tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Litbang dan juga Diklat Kemenag Suyitno pada waktu menjelaskan alasan terpilihnya Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai tujuan Moderasi Beragama Goes to Campus, Rabu (8/5/2024).

Sebagai contoh, kata Suyitno, dahulu Kerajaan Sriwijaya di Palembang mempunyai kekuasaan hingga Madagaskar, jarak jauh lebih tinggi besar dari Nusantara. “Ini menggambarkan bahwa inklusivisme disemai dari Sumatera Selatan, lebih banyak spesifiknya dari Palembang. Kearifan lokal banyak datang dari sini,” ujarnya.

Oleh oleh sebab itu itu, warga Sumsel harus bangga akibat memiliki hidup yang mana heterogen tetapi terus rukun. “Hampir setiap suku bangsa ada ke Sumsel, bahkan terdapat sekitar 40 bahasa tempat yang dimaksud dituturkan,” ungkapnya, Rabu (8/5/2024).

Kaban mengatakan, Tanah Air tidaklah sanggup berubah menjadi bangsa yang besar tanpa anasir-anasir suku, bangsa, bahasa, dan juga budaya. Dari kompenen tersebut, budaya memiliki peran paling penting. Mengutip ahli antropologi lalu budaya Koentjaraningrat, bahwa salah satu sistem budaya, berasal dari sisi ekonomi. Maka sektor ekonomi lokal miliki peran penting di penetrasi suatu budaya.

Menurut Suyitno, bicara Palembang, maka bicara perihal pempek sebagai kearifan lokal pada bentuk lapangan usaha makanan. Penganan ini dikenal luas, bahkan hingga luar negeri yang digunakan berubah menjadi bagian dari perekonomian lokal.

“Pempek berubah menjadi penanaman modal kegiatan ekonomi dunia yang dimaksud akan memberikan dampak penting jikalau dibuat internasional. From local to global, dengan bentuk local food tetapi dapat bermetamorfosis menjadi makanan internasional,” ucapannya di acara yang tersebut mengusung tema ‘Kearifan Budaya Lokal Perkuat Perekonomian Umat’ ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, instrumen moderasi beragama bisa jadi menjembatani. Karena di dalam antara habitat moderasi beragama, salah satunya bicara masalah ekonomi.

Artikel ini disadur dari Kemenag Gandeng Unsri Gaungkan Moderasi Beragama