JALUR GAZA – Pada tanggal 1 April 2024, negara Israel menyerang konsulat Iran ke Damaskus, Suriah, menandai tindakan konflik berperang melawan Iran serta Suriah.
Iran kemudian membalas serangan itu dua pekan kemudian, yang mana dicegat oleh sekutu Barat negara Israel satu di antaranya Amerika Serikat.
Artikel yang diterbitkan pada hari Selasa, ‘Apakah negara Israel Menggunakan Serangan Iran untuk Mendapatkan Lampu Hijau Amerika Serikat untuk Invasi Rafah’, mempertanyakan apakah Pertama Menteri tanah Israel Benjamin Netanyahu menggunakan serangan Iran sebagai pengaruh strategi perangnya dalam Gaza.
Konflik antara negeri Israel dan juga Iran menggalakkan Amerika Serikat menyalurkan miliaran dolar ke dana pertempuran Israel, kemudian negara Zionis yang dimaksud pada saat ini menyebabkan persiapan untuk menyerang Rafah.
Jurnalis, aktivis Palestina juga penulis Robert Fantina bergabung dengan The Critical Hour pada Sputnik pada hari Rabu untuk mengkaji insiden yang digunakan sedang berlangsung ini.
“Kita harus ingat bahwa kesejahteraan warga Palestina pada Wilayah Gaza tidak ada pernah menjadi perhatian negeri Israel atau AS. Ada kecaman internasional terhadap genosida, penderitaan yang tersebut mengerikan, pembantaian orang-orang tak berdosa, pria, wanita juga anak-anak,” ujar Fantina.
Dia menekankan, “Hal ini telah dilakukan berubah jadi perhatian populasi dunia. Namun, negeri Israel dan juga pemerintah Amerika Serikat bukan peduli.”
“Serangan balasan Iran terhadap Israel, yang tentu hanya sesuai dengan hukum internasional setelahnya pelanggaran negeri Israel terhadap hukum internasional dengan mengebom konsulat Iran ke Damaskus. Hal ini adalah sesuatu yang dimaksud Negeri Paman Sam coba untuk menjelek-jelekkan Iran lantaran tindakannya padahal itu hanyalah satu pembalasan menghadapi kejahatan yang digunakan telah dilakukan dikerjakan terhadap mereka,” ungkap jurnalis tersebut.
Dia menjelaskan, “Kesejahteraan rakyat Kawasan Gaza tidak ada pernah berubah menjadi perhatian AS. Iran hanyalah ikan haring merah untuk mengalihkan perhatiannya.”
Artikel ini disadur dari Israel Bisa Gunakan Konflik Iran sebagai Pengalih Perhatian untuk Duduki Gaza