BEIJING – Aktivitas agresif China pada kawasan Indo-Pasifik mendapat penentangan keras dari Jepang, Filipina, kemudian Amerika Serikat (AS).
Ketiga negara yang disebutkan tidaklah cuma berjanji untuk “menanggapi dengan tegas” setiap upaya Beijing untuk secara sepihak mengubah status quo pada kawasan Laut China Timur lalu Laut China Selatan, mereka itu juga setuju untuk “memperkuat kerja mirip keamanan kemudian pertahanan melalui dialog antar-otoritas pertahanan.”
Namun, isu yang mana memiliki peluang paling besar untuk menghalangi China adalah penegasan kembali Amerika menghadapi komitmen aliansinya yang “sangat kuat” terhadap Negeri Sakura kemudian Filipina ke kawasan Indo-Pasifik dan juga tindakan utama Washington kemudian Tokyo untuk mengupayakan rencana modernisasi pertahanan Manila.
Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden secara khusus tampak jelas di pendekatan keamanan negaranya terhadap Filipina.
“Setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina pada Laut China Selatan akan mengacu pada perjanjian pertahanan sama-sama kita,” kata Biden, seperti diambil dari Vietnam Times, Selasa (23/4/2024).
Pernyataan Biden yang dimaksud disampaikan pada pertarungan puncak trilateral pertama yang digunakan baru sekadar selesai antara AS, Jepang, juga Filipina di dalam Washington DC. Pertemuan itu diadakan sewaktu “perilaku berbahaya serta agresif” China dalam Laut China Selatan meningkatkan ketegangan antara Beijing serta negara-negara tetangganya dalam Asia Tenggara.
China mengutarakan seluruh wilayah perairan Samudra Pasifik Barat seluas 3,5 jt kilometer persegi adalah miliknya, walaupun Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag di putusannya pada 12 Juli 2016 menolak klaim Beijing.
Indo-Pasifik yang mana Bebas kemudian Terbuka
AS, Jepang, serta Filipina memperjelas bahwa untuk membantu Indo-Pasifik yang bebas dan juga terbuka, dia tidaklah akan membiarkan lagi agresi China ke kawasan tersebut, juga akan melawannya melalui kerja identik pertahanan yang digunakan kuat, diantaranya gabungan pelatihan angkatan laut antara ketiga negara.
China, yang dimaksud merasa bingung dengan latihan Angkatan Laut juga Angkatan Atmosfer gabungan yang digunakan dikerjakan Amerika, Jepang, Filipina, kemudian Australia pada 7 Maret di dalam Laut China Selatan, akan melakukan lebih besar sejumlah latihan militer ke wilayah tersebut.
Artikel ini disadur dari China Frustrasi atas Latihan Gabungan AS Bersama Filipina dan Jepang di Indo-Pasifik