DKI Jakarta – Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Nusantara Adriaan Palm mengatakan ketahanan siber harus dibina secara komprehensif melalui kerja serupa pada bervariasi bentuk, diantaranya antarnegara seperti yang tersebut terjalin antara Belanda dengan Indonesia.
Adriaan menyoroti kerja identik Belanda-Indonesia di aspek keamanan siber semakin kuat berkat nota kesepahaman terkait yang digunakan ditandatangani antara Badan Siber juga Sandi Negara (BSSN) RI serta Kementerian Luar Negeri Belanda pada Oktober 2023 lalu.
“Kami juga mendapat rekanan yang mana sangat konstruktif (dalam bidang keamanan siber) pada Indonesia, pada antara pihak-pihak lain, serta saya meninjau … Nusantara memiliki DNA hukum yang mana mirip kemudian bahasa hukum yang tersebut sama,” ucap Adriaan ke Jakarta, Rabu.
Dalam inisiasi jadwal Cyber Law Expert Panel yang diselenggarakan Kedutaan Besar Belanda pada Ibukota kemudian Indonesia Cyber Security Wadah (ICSF), Adriaan memaparkan bahwa serangan siber di masa kini, sekecil apapun bentuknya, akan berdampak besar bagi masyarakat.
Hal tersebut, ucap dia, adalah akibat peran teknologi siber pada waktu ini jadi semakin vital pada bervariasi aspek kehidupan, seperti telekomunikasi, pasokan energi, ataupun kegiatan rumah sakit juga perbankan.
Oleh lantaran itu, pihaknya menyambut segala upaya penguatan kerja serupa di aspek keamanan siber dengan beraneka pihak, seperti dengan Indonesia, untuk dapat saling belajar mengenai cara-cara terbaik menyempurnakan ketahanan siber.
Terlebih, menurutnya, Tanah Air juga Belanda adalah dua negara dengan perkembangan digital paling pesat dalam kawasan masing-masing.
“Kami yakin kunci dari ketahanan yang disebutkan adalah kerja sama, baik antarpemerintah, antarbisnis, antarinstitusi cendekia, serta tentu saja, juga melalui pendekatan multipemangku kepentingan,” kata dia.
Adriaan juga mengungkapkan bahwa kerja identik antar negara terbukti efektif di menanggulangi risiko kejahatan siber. Ia memperlihatkan sanksi Uni Eropa terhadap pelaku kejahatan siber baru-baru ini berhasil tercapai berkat kerja mirip antara negara-negara anggotanya, khususnya di aspek pertukaran data siber kemudian peringatan keras dini.
Artikel ini disadur dari Belanda dorong penguatan kerja sama keamanan siber dengan Indonesia