Jakarta, CNBC Indonesia – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi merilis jadwal lontar jumrah Aqabah serta Hari Tasyriq bagi jemaah haji Indonesia. Yang diharapkan dapat memberikan pelindungan terhadap jemaah lalu kelancaran pergerakan ketika lontar jumrah.
Menurut Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam, jadwal lontar disusun sebagai pedoman bagi jemaah di menjalani salah satu rangkaian tahapan puncak ibadah haji pada Arafah, Muzdalifah, kemudian Mina.
Jadwal tersebut, ujarnya, didasarkan pada surat pengumuman dari Kementerian Haji kemudian Umrah Arab Saudi.
Karena itu, jemaah haji diminta mematuhi jadwal yang mana telah terjadi ditetapkan. Termasuk, mencegah waktu-waktu yang digunakan telah dilakukan dilarang.
Menurut Nasrullah, waktu larangan bagi jemaah haji Indonesi untuk melontar jumrah adalah jam 04.30 – 10.00 Waktu Arab Saudi.
“Jamarat pada 10 Zulhijjah pukul 04.30 – 10.00 biasanya sangat padat. Jemaah Haji Indonesia diminta masih berada dalam tenda Mina per individu pada rentang waktu ini,” Nasrullah pada penjelasan di platform resmi Kementerian Agama, dikutipkan Hari Senin (17/6/2024).
“Kami harap jadwal ini dipatuhi seluruh jemaah haji Nusantara demi kelancaran pergerakan Jemaah Haji,” tegasnya menambahkan.
Berikut Jadwal Lontar Jumrah Aqabah dan juga Tasyriq 1445 H/2024 M Jemaah Haji Tanah Air (waktu Arab Saudi):
10 Zulhijah 1445 H
1. Jam 00.00 – 04.30
2. Jam 04.30 – 10.00 (waktu larangan)
3. Jam 10.00 (10 Zulhijjah) – 00.00 (11 Zulhijjah)
11 Zulhijjah 1445 H
1. Jam 05.00 – 11.00
2. Jam 11.00 – 17.00
3. Jam 17.00 (11 Zulhijjah) – 00.00 (12 Zulhijjah)
12 Zulhijjah 1445 H
1. Jam 00.00 – 05.00
2. Jam 05.00 – 10.30
3. Jam 14.00 – 18.00
4. Jam 18.00 (12 Zulhijjah) – 00.00 (13 Zulhijjah)
13 Zulhijjah 1445 H
1. Jam 00.00 – 05.00
2. Jam 05.00 – 17.00.
Hukum Lontar Jumrah
Anggota Media Massa Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menjelaskan, melontar jumrah adalah wajib.
“Setelah beristirahat cukup dalam tenda Mina, jemaah melontar jumrah Aqabah dengan 7 kerikil. Lalu dilanjutkan dengan bercukur atau Tahallul Awal. Bagi laki-laki diutamakan mencukur gundul, sedangkan wanita cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari. Setelah tahap ini, jemaah dapat lepas ihram juga diperbolehkan memakai pakaian biasa,” terang Widi di keterangan resmi.
Dia menambahkan, melontar jumrah adalah melontar batu kerikil ke arah jumrah Ula, Wustha dan juga Aqabah dengan niat mengenai objek jumrah (marma) dan juga kerikil masuk ke di lubang marma. Melontar jumrah diwujudkan pada hari Nahar kemudian hari Tasyrik.
“Hukum melontar jumrah adalah wajib. Bila seseorang tidak ada melaksanakannya dikenakan dam atau fidyah. Bagi jemaah yang tersebut berhalangan, melontar jumrah dapat dibadalkan oleh pemukim lain,” jelasnya.
“Melontar jumrah harus sesuai dengan urutan yang benar, yaitu mulai jumrah Ula, Wustha dan juga Aqabah. Lontar jumrah dijalankan satu per satu kerikil. Melontar dengan tujuh kerikil sekaligus dihitung satu lontaran. Pastikan kerikil mengenai marma dan juga masuk lubang” kata Widi.
Artikel Selanjutnya Pengumuman! Kemenag Umumkan Alokasi Kuota Haji Reguler Tahap 2
Artikel ini disadur dari Ada Waktu Terlarang! Cek Jadwal Lontar Jumrah Khusus Jemaah Indonesia