Internasional

5 Fakta Mengejutkan Hubungan Iran – Israel, Pernah Bersahabat di Masa Lalu

11
×

5 Fakta Mengejutkan Hubungan Iran – Israel, Pernah Bersahabat di Masa Lalu

Sebarkan artikel ini
5 Fakta Mengejutkan Hubungan Iran – Israel, Pernah Bersahabat pada Masa Lalu

TEHERAN – Hubungan Iran – negara Israel pada saat ini sedang mengeruh setelahnya setiap pihak saling berbalas serangan secara langsung. Memburuknya hubungan kedua negara ini ditakutkan akan memunculkan konflik regional yang mana lebih besar luas.

Konflik kedua negara bermula setelahnya negara Israel melancarkan serangan udara tanggal 1 April ke konsulat Iran di Damaskus yang digunakan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal IRGC.

Dari situ Iran dengan segera melancarkan serangan secara segera yang digunakan belum pernah merekan lakukan sebelumnya. Hal ini adalah pertama kalinya Teheran melakukan tindakan secara secara langsung pasca sebelumnya cuma bertugas pada balik kelompok milisi.

Namun pada dasarnya konflik negara yang dimaksud dianggap musuh bebuyutan ini sebenarnya berpusat di Palestina. Menurut Al Jazeera, hambatan Palestina telah terjadi berubah jadi pusat konflik selama beberapa dekade, kemudian Teheran sudah pernah memberi peringatan negeri Israel serta sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, bahwa peperangan dengan gerakan Hamas dapat menyebar di mana Tel Aviv meningkatkan serangan pada luar Gaza.

Terlepas dari hubungan buruk antara Iran dan juga tanah Israel belakangan ini, sebenarnya kedua negara ini sempat bermetamorfosis menjadi sahabat di dalam masa lalu.

5 Fakta Mengejutkan Hubungan Iran – Israel

1. Hubungan Harmonis Pada Era Dinasti Pahlavi

Dilansir dari NPR, meskipun Iran diperintah oleh dinasti Pahlavi selama lebih lanjut dari setengah abad, hubungan bilateral Iran-Israel serupa sekali tiada bermusuhan.

Era Dinasti Pahlavi ke Iran sendiri terbentuk pada sekitar tahun 1953 hingga 1979. Pada masa ini juga Teheran adalah salah satu dari 11 anggota yang membentuk Komite Khusus Palestina (UNSCOP) yang tersebut bertugas menyelidiki asal-mula konflik Mandat Palestina.

2. Iran Menjadi Negara Mayoritas Muslim yang tersebut Dukung Kemerdekaan Israel

Iran adalah negara mayoritas Muslim kedua yang mengakui tanah Israel sebagai negara berdaulat pasca Turki. Setelah berdirinya Negara tanah Israel pada Mei 1948, hubungan kedua negara ini berubah menjadi semakin dekat.

Israel mempunyai delegasi tetap di dalam Teheran yang mana berfungsi sebagai kedutaan de facto, sebelum pertukaran Duta Besar pada akhir tahun 1970an.

Padahal terdapat sekitar 30.000 warga Iran di Teheran berkumpul untuk memprotes establishment Israel. Melihat status ini, Ayotallah Abol-Ghasem Kashani mengoreksi tindakan pemerintahnya untuk mengakui Israel.

3. Revolusi Iran Mengubah Hubungan Iran dengan Israel

Setelah Revolusi Iran serta jatuhnya dinasti Pahlavi pada tahun 1979, Iran mengambil sikap tajam anti-Israel. Iran memutuskan semua hubungan resmi dengan Israel. Kedutaan Besar negara Israel di dalam Teheran ditutup serta diserahkan terhadap PLO.

Ayatollah Khomeini menyatakan tanah Israel sebagai “musuh Islam” kemudian “Setan Kecil”. Amerika Serikat disebut “Setan Besar” sedangkan Uni Soviet disebut “Setan Kecil”.

Permusuhan ini lantas menciptakan kedua negara yang dimaksud tak pernah akur selama beberapa dekade. Terlebih apabila tanah Israel mengambil tindakan tegas pada Palestina, Iran akan jadi garda terdepan yang dimaksud melancarkan dukungan pada palestina dan juga kritik terhadap Israel.

4. negara Israel juga Negeri Paman Sam Mengincar Nuklir Iran

Setelah Iran menemukan sumber utama pembuatan senjata nuklir ke awal tahun 2000-an, tanah Israel serta Amerika Serikat dengan segera melakukan aksi memperkenalkan virus komputer Stuxnet untuk untuk berusaha mencapai mesin sentrifugal yang memperkaya uranium untuk inisiatif nuklir Iran.

Artikel ini disadur dari 5 Fakta Mengejutkan Hubungan Iran – Israel, Pernah Bersahabat di Masa Lalu