JAKARTA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad mengatakan, sejumlah 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berubah jadi sukarelawan masih berada di dalam Wilayah Gaza . Dia mengatakan, mereka di keadaan aman usai serangan negara Israel ke Rafah, Kawasan Gaza Selatan, beberapa waktu lalu.
“Ada 12 sukarelawan masih terus ke sana (Gaza). Empat dokter, empat perawat, satu bidan, tiga nonmedis. MER-C terus berkoordinasi dengan segera dengan Kemlu terkait situasi status pada sana. Yang pasti kita masih berkoordinasi, saya terus-menerus memberikan informasi lalu berkonsultasi,” kata Sarbini dalam Kantor MER-C, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Dia menyampaikan, pihaknya terus mengirimkan bantuan tim medis ke Jalur Kawasan Gaza sejak 18 Maret 2024. Terhitung berjumlah 31 volunteer yang mana terdiri empat kelompok ini tergabung di Emergency Medical Team (EMT).
Mereka terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan juga bidan. Namun untuk grup empat sebanyak-banyaknya tujuh pendatang masih tertahan di Kairo, mengawaitu langkah-langkah memasuki perbatasan.
Sementara itu, Laison Officer EMT MER-C Marissa Noriti mengatakan, Tim EMT MER-C sebelumnya bertugas pada banyak rumah sakit yakni Rumah Sakit An Najar, Rumah Sakit El Emiraty, kemudian Klinik Tal Al Sultan.
Lalu pasca serangan darat tanah Israel ke Rafah, aktivitas MER-C sempat dihentikan, lalu WHO melarang TIM EMT bekerja dalam RS Emiraty kemudian RS An Najjar.
“Berdasarkan informasi yang tersebut kita dapatkan dari EMT Daerah Gaza untuk pada waktu ini bukan aman di RS An Najar dan juga RS El Emiraty. Tapi untuk klinik Tal Al Sultan Primary Health Care Center masih menempatkan tiga warga pada sana satu dokter serta dua perawat,” ucapnya.
Terakhir beliau menegaskan bahwa MER-C Tanah Air akan terus memberikan bantuan medis terhadap warga Palestina. Jika memungkinkan pihaknya akan menambah satu titik point memberikan layanan primary health care buat warga Gaza, Palestina.
“MER-C Indonesi akan tetapi terus memberikan bantuan medis untuk Gaza, Palestina, dengan bantuan EMT, WHO yang memberikan akses sehingga kami men-deliver program-program yang mana kami rancang sebelumnya,” tuturnya.
Bahkan jikalau berjalan peperangan, MER-C Indonesia, akan semakin memperbanyak bantuan medis untuk warga Palestina.
“Jika ceasefire berlangsung insya Allah kita akan lebih lanjut berbagai kegiatan yang diwujudkan ke Gaza, tiada cuma primary health care kemudian memulai pembangunan Indonesia hospital di Gaza,” tutupnya.
Artikel ini disadur dari 12 WNI Relawan MER-C Masih Berada di Gaza